Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan, pendidikan karakter menjadi dasar atau pondasi membentuk jati diri siswa dan generasi bangsa.
- Satu Lagi Dari BLK Yayasan Muzaki Putra Sukoharjo: Pelatihan Multimedia Gratis Bersertifikat
- UKSW Salatiga Masuk Perangkingan Times Higher Education
- UKSW Gelar Lomba Tarik Tambang Hingga Panjat Pinang
Baca Juga
"Terlebih di tengah gempuran kemajuan teknologi, penanaman nilai patriotisme dan nasionalisme juga dianggap penting," katanya, pada In House Training (IHT) tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di satuan pendidikan di Kota Magelang 92024, di SMA Taruna Nusantara Magelang, Selasa (2/4).
Aziz menceritakan, sebagai putra seorang TNI, sedari kecil dirinya sudah digembleng ayahnya dengan pola disiplin militer dan cinta tanah air.
Dia pun konsen dan sejalan dengan pola pendidikan SMA Taruna Nusantara yang menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme di tengah gempuran kemajuan jaman, HP dan digitalisasi.
"Kekerasan bukan saja di dunia nyata, namun marak di media sosial seperti caci maki, olok-olok dan sebagainya. Itu bisa dikikis dengan penanaman dan pembentukan karakter, moral dan ahlak. Seperti seberapapun tinggi jabatan namun harus tetap hormat dengan guru-gurunya," ungkapnya.
Dia menambahkan, kecintaan berlebihan kepada materi, yang sempat tercermin ketika pesta demokrasi memang tidak mudah dikikis. Namun dengan karakter dan prinsip yang kuat hal itu bisa diantisipasi.
Aziz pun berkomitmen untuk selalu mendukung dan mendorong kegiatan yang berkaitan dengan penanaman rasa nasionalisme, kedisiplinan dan patriotisme baik di lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat pada umumnya.
Kegiatan diikuti 275 orang dari unsur Kepala SD/MI/SMP/MTs, Kepala Tim PPKSP SD/MI/SMP/MTs dan SMA Taruna Nusantara, segenap pamong SMA Taruna Nusantara dan panitia kegiatan.
Kegiatan diisi dengan paparan materi narasumber dan diskusi yang menghasilkan produk sebagai tindak lanjut PPKSP.
Ketua Panitia IHT, Henang Widayanto menjelaskan, IHT bertujuan untuk memperluas wawasan tentang kepemimpinan kebangsaan dalam pengembangan pendidikan karakter, memahami pentingnya peranan setiap komponen pendidikan bagi penguatan pendidikan karakter dan memahami petunjuk teknis Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan.
Untuk menyusun tindak lanjut hasil diskusi implementasi juknis PPKSP yang terakomodasi dalam Tata Tertib Sekolah dan Program PPKSP satuan pendidikan, memperkuat tindak pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan dengan memperluas lingkup sasaran ke peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan warga satuan pendidikan.
"Kegiatan ini untuk mendukung pendidikan tanpa kekerasan, sehingga dapat tercipta lingkungan belajar yang inklusif, kebhinekaan, dan aman bagi seluruh warga di satuan pendidikan," imbuh Henang.
- UMS Launching PMB, Siapkan Tiga Jalur Pendaftaran Dengan 8000 Kuota
- Rektor UNS Hadiri Forum Kerja Sama Perguruan Tinggi Indonesia - Prancis ke 12 di Valenciennes
- Putra Sulung Rektor Udinus Bakal Bantu Permasalahan di Kota Semarang Lewat Teknologi