Langkah otoritas Shanghai untuk menghentikan lonjakan kasus Covid-19 telah mencekik rakyat. Lantaran penguncian ketat, 25 juta penduduk Shanghai kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari.
- KBRI Seri Begawan Promosikan Kapal Angkut Indonesia
- FBI Gerebek Rumah Mantan Presiden AS Donal Trump
- Presiden Ukraina Dinobatkan Jadi Person of the Year Majalah Time
Baca Juga
Bahkan kesulitan tersebut juga turut dirasakan oleh seorang miliarder, Kathy Xu Xin, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Pada Kamis (7/4), sebuah tangkapan layar pesan dari pengusaha 55 tahun yang dijuluki "Ratu Modal Ventura China" itu menjadi viral di media sosial WeChat.
Pesan menunjukkan Xu meminta cara untuk membeli roti dan susu bagi keluarganya.
"Bisakah ada tetangga yang memperkenalkan saya ke grup pembeli roti? Keluarga saya terdiri dari banyak orang. Kami membutuhkan roti dan susu. Terima kasih," kata Xu, seperti dikutip Asia One.
Xu menduduki peringkat ke-71 dalam "Investor Modal Ventura Terbaik Dunia 2021" oleh Forbes. Ia tinggal di Distrik Pudong, Shanghai.
Kemudian seorang tetangga berkata ia dapat menghubungkan Xu ke grup. Seorang wanita bernama Fiona Yu Fang yang juga seorang investor ekuitas bertanya, "Apakah itu Anda Presiden Xu?"
Utas percakapan mereka pun dibanjiri komentar bercanda.
"Saya pikir hanya kami fund manager yang tidak bisa mendapatkan popok. Saya tidak menyangka Xu Xin juga perlu bergabung dengan kelompok pembelian," tulis seorang pria bernama Jackey di WeChat.
"Saudari Xu, Anda adalah orang yang telah mengakuisisi YH Supermarket (jaringan supermarket terkemuka di daratan)," sindirnya.
"Dia telah berinvestasi dalam begitu banyak bentuk bisnis 'ritel baru', tetapi pada akhirnya masih harus menggunakan skema belanja bersama," tulis satu orang di Weibo.
"Bahkan miliarder harus berebut makanan seperti kita semua. Akhirnya ada satu masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan uang," kata yang lain.
Xu kemudian menjelaskan di WeChat bahwa dia merasa malu karena permintaan rotinya telah beredar luas.
"Anak saya membawa teman-teman sekelasnya untuk bermain di rumah saya. Rumah kami sekarang menampung 12 orang, menimbulkan permintaan makanan yang sangat besar. Jadi saya juga akan bergabung dengan kelompok pembelian," kata Xu.
Pada Sabtu (9/4), Shanghai mencatat 19.982 kasus Covid-19, membuat rekor harian untuk hari keenam berturut-turut. Penduduk Shanghai yang dikurung berisiko mendapat hukuman jika menyelinap keluar untuk barter makanan.
Di bawah penguncian, penduduk Shanghai telah membentuk tim untuk membuat pesanan belanja bersama secara online, karena sangat sulit untuk membeli makanan di aplikasi secara individual mengingat persaingan yang tinggi dan jumlah pekerja pengiriman menyusut.
- Gara-gara Lockdown, Filipina Rugi Rp 42,7 Triliun Setiap Pekan
- Pejuang Kemanusiaan Penanganan Corona Beri Penghargaan Satgas Covid-19
- Presiden Prabowo Subianto, Tamu Utama Hari Republik India