Uni Emirat Arab (UEA) mengambil langkah konkrit dengan memulai rencana kerjasama perdagangan bilateral dengan Ukraina.
- Ed Sheeran dan Taylor Swif Rilis "The Joker and The Queen"
- AS Siap Bertemu Korea Utara Tanpa Prasyarat
- Nelayan AS Tangkap Ikan Aneh Bergigi seperti Manusia
Baca Juga
Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA Thani Al Zeyoudi bersama dengan Menteri Ekonomi Ukraina Yulia Svyrydenko, pada Senin (5/12) telah menandatangani pernyataan bersama untuk negosiasi menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
Al Zeyoudi mengungkapkan jika CEPA ditujukan untuk membantu mendorong perekonomian Ukraina di tengh perang dan menciptakan peluang bisnis baru bagi kedua negara.
"Ini akan membantu mendorong pemulihan ekonomi Ukraina dan menciptakan peluang baru bagi eksportir, investor, dan produsen, serta memfasilitasi kolaborasi di sektor bernilai tinggi seperti infrastruktur, industri berat, penerbangan, IT serta ketahanan pangan," cuit Al Zeyoudi, seperti dimuat Al Arabiya.
Ukraina, disebut Al Zeyoudi merupakan mitra dagang utama dengan perdagangan non-minyak mencapai lebih dari 900 juta dolar atau setara Rp14 triliun pada 2021, naik hampir 29 persen dari tahun 2020.
"Ukraina adalah mitra dagang utama. Pertumbuhan dan potensi investasi tinggi sebelum seluruh situasi geopolitik. Kami pikir sudah waktunya untuk mendorong semuanya," ujarnya.
Kementerian Ekonomi UEA dalam sebuah pernyataan mengatakan pembicaraan tersebut kemungkinan akan berpusat sektor jasa dan ketahanan pangan, di mana Ukraina merupakan pemasok utama biji-bijian ke Timur Tengah.
Penandatangan CEPA dengan Ukraina diperkirakan Kementerian akan rampung pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
- Kim Jong Un Nilai Covid-19 Tidak Kalah Menantang dari Perang Korea
- Tanggap Darurat Gempa Susulan, Pemdes Banyubiru Dirikan Tenda Posko Pelayanan
- Ini Alasan Korea Utara Tingkatkan Kapasitas Militer Menurut Pengamat Indonesia