Pengacara Dan MPPS Lacak Asal Surat Palsu LLDIKTI Yang Rugikan Unisri

Advokad BKBH Unisri, YB Irfan SH MH dan Didik Hardiyanto SH MH, resmi ditunjuk oleh Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, untuk melaporkan kasus pembuatan dan menggunakan surat palsu dengan mengatasnamakan LLDIKTI Wilayah VI, yang merugikan Unisri.

Baca Juga

"Kita sudah menerima mandat Unisri dan besuk siap melapor ke Polda Jateng atas kasus pembuatan dan menggunakan surat palsu dengan mengatasnamakan LLDIKTI Wilayah VI, yang merugikan Unisri. Akan kita laporkan pelanggaran Pasal 263 ayat 1 dan 2 KUHP," kata YB Irfan, Kamis (14/2/2019).

Kasus surat palsu tersebut menurut Irpan wajib dilaporkan ke polisi karena sangat merugikan Unisri, baik kredibilitas Unisri dan kerugian materiil dan immateriil. Apalagi kasus tersebut bukan delik aduan, pidana formal.

Pihak pengacara juga akan menelusuri keberadaan surat palsu tersebut. Diketahui surat pertama kali ditemukan di SMA Kemusu Boyolali, setelah di cek SMA/SMK/MA se Soloraya sebagian besar menerima. Bahkan sampai SMK Tunas Pembangunan Pati.

"Semua surat dengan stempel basah, dikirim melalui via pos, kita akan lacak surat dikirim dari mana dan kalau masih ada yang belum terkirim akan minta penundaan pengiriman," imbuhnya.

Sementara pihak Masyarakat Peduli Pendidikan Surakarta (MPPS) melalui Adi Kristianto, selaku koordinator menyatakan MPPS tidak pernah mengirimkam surat tersebut ke LLDIKTI.

"Kami dapat surat hari sabtu kemarin. Selama ini tidak pernah ada surat atau pengaduan ke LLDIKTI. Nama MPPS juga salah, tertulis masyarakat peduli pendidikan solo raya, yang benar masyarakat peduli pendidikan Surakarta," kata Adi.

Asi mengatakan MPPS juga didirikan salah satunya dari alumni Unisri. Dan MPPS punya cara santun dalam menyelesaikan masalah yang timbul.

"Kalau pun ada laporan kita akan croachek ke sekolah atau perguruan tinggi yang bersangkutan," kata Adi. MPPS menyatakan siap membantu penyelesaian masalah tersebut.