Menteri Perdagangan (Mendag) Indonesia Muhammad Lutfi mengatakan, sarang burung walet berpotensi mendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat.
- Pameran Tapera di Semarang Bukukan 175 Transaksi Pembelian
- Beli Solar di Jateng, Pertamina Jalankan Skema Full Registran
- SIG Jalin Kemitraan dengan TCC Jepang
Baca Juga
Menteri Perdagangan (Mendag) Indonesia Muhammad Lutfi mengatakan, sarang burung walet berpotensi mendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat.
"Burung walet adalah sesuatu yang sangat menarik, saya sudah laporkan sama Bapak Presiden karena saya bilang yakin pertumbuhan yang ditargetkan di RPJMN akan tercapai oleh Kementerian Perdagangan," kata Mendag dalam Peluncuran IDNStore yang dilakukan secara virtual, belum lama ini.
Kemudian dilanjutkan pernyataan "Konon kabarnya 2.000 ton sarang burung walet, dan 110 ton sudah terakreditasi dan sudah dijual langsung ke RRT"
"Harga tersebut kalau kita hitung 2.000 ton saja kali Rp 25 juta adalah Rp 500 triliun artinya USD 3,5 miliar,†kata Mendag.
Dalam pertemuan dengan Pengamat Sarang Walet Indonesia di Kalimantan, Erwin mengatakan pernyataan Harta Karun 500T dari sarang burung walet†oleh Mendag itu keliru.
Dari perhitungan tersebut ada kekeliruan dalam perkalian yang di lontarkan Pak Lutfi (Mendag), dalam 1 ton ada 1000 kilogram, maka jika 2000 Ton akan ada 2.000.000 (Dua Juta) Kilogram, jika harga perkilogram saja 25 juta, seharusnya 2.000.000 kilogram X Rp 25.000.000 hasilnya Rp 50 Triliun, bukan 500 Triliun
"Kami berharap kementerian perdagangani bisa melakukan koreksi ulang dari hasil perhitungan tersebut, karena dari data karantina, Berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan), selama masa pandemi Covid-19, jumlah ekspor sarang burung walet mencapai 1.155 ton dengan nilai Rp 28,9 triliun. Terlihat jelas antara nilai dari Berantan dan pernyataan Mendagri, seharusnya Mendagri memiliki data yang akurat dan perhitungan yang baik sehingga tidak menyebabkan ada simpang siur data lapangan dan pusat,†ujar Erwin, pengamat Sarang Walet Indonesia dalam rilis yang dikirim RMOLJateng, Kamis (28/1/2021).
- Si Melon Masih Bikin Gaduh, Politisi PDIP Desak Operasi Pasar
- Smartfren Peroleh Tambahan Frekuensi untuk Tingkatkan Layanan di Luar Jawa
- Bupati Purbalingga Memotivasi Para Pelaku UMKM