Pengelolaan Laba Jadi Kelemahan Perusahaan Perorangan

Menjalankan perusahaan perseorangan harus ada target yang jelas dan kelanjutan kedepannya.


Hal ini menjadi materi poin yang disampaikan Indah Anisyukurlillah SE Mau Akt CA, salah satu tim Pelatihan Produksi dan Pemasaran Makanan Olahan Berbasis Waluh bagian dari program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPUD) Kemenristek/ BRIN-UNNES, di rumah warga di Desa Getasan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Sabtu (8/8).

Ia mengungkapkan, dalam menjalankan perusahaan perseorangan harus ada target yang jelas. Termasuk dalam mengatasi untung. Kelemahan managemen perusahaan perseorangan kadang laba yang masuk tidak dikelola dengan baik.

"Namanya usaha harus memikirkan kelanjutan usaha kedepan. Jangan sampai cuma bertahan lima tahun kedepan. Jangan hanya itu-itu saja. Usaha itu harus tegas, jadi untung yang masuk jangan langsung habis digunakan untuk hal-hal tak jelas," kata Indah Anisyukurlillah SE Mau Akt CA.

Sementara, Ketua PPUD UNNES Sunyoto mengungkapkan dengan pelatihan ini ada peningkatan perekonomian meski dijalankan skala UMKM.

Hal yang sama disampaikan Kades Getasan Suwarlan. Ia mengungkapkan, dengan pelatihan produksi dan pemasaran makanan olahan berbasis waluh perlu ditingkatkan dan tidak hanya sekedar ikon saja. Ia mengapresiasi peserta pelatihan dalam rangka untuk peringkat perekonomian.

"Di tengah suasana pandemi tidak menyurutkan semangat belajar dan mengembangkan UMKM sehingga mendorong peningkatan perekonomian wilayah Getasan," ungkap Suwarlan.

Camat Getasan Seno Wibowo menambahkan, harga waluh yang selama sangat murah namun jika diolah harganya jauh lebih tinggi.

"Sehingga ada nilai tambah jika waluh diolah. Dan dengan adanya pelatihan secara total diharapkan menjadi menambah income (pendapatam) keluarga. Semua perlu ilmu," tandasnya.

Harapannya, ke depan Kecamatan Getasan menjadi sentral pengelolaan buah waluh.

"Di bawah komando pemerintah desa, pengelolaan buah waluh di Kecamatan Getasan semakin baik," imbuhnya.