Penghayat di Batang Diminta Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu 2024

PJ Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat Sosialisasi Pembinaan Penghayat terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa
PJ Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat Sosialisasi Pembinaan Penghayat terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa

Para penghayat di Kabupaten diharapkan aktif pada gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal itu disampaikan Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat Sosialisasi Pembinaan Penghayat terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa.


"Mudah-mudahan para penghayat di Kabupaten Batang berpartisipasi aktif pada hajatan lima tahunan tersebut karena mereka memiliki hak suara," katanya di Hotel Sendangsari, Kamis (30/11).

Total ada 40 orang penghayat yang hadir dalam acara yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang.

Beberapa contoh kelompok yang hadir yaitu Sapta Dharma, Tunggul Sabdo Jati, Taweroh Jawa Jawata, Kapribaden, Cahya Buana, Esti Kasampurnan,  Trati Putih dan lain sebagainya.

Tujuannya sosialisasi untuk saling berkomunikasi bersama-sama Pemkab Batang dan masyarakat menjaga kondusivitas wilayah Kabupaten Batang.

"Kelompok penghayat ini bagian dari Kabupaten Batang karena bisa Bersikap toleransi antarumat beragama terus dirajut dan dijaga dengan baik agar tidak mudah terpecah belah karena memasuki tahun politik," tambahnya.

Lani menyebut jangan sampai terjadi perpecahan karena adanya perbedaan dukungan. Menurutnya, masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa dalam berdemokrasi, jika memiliki pandangan politik yang berbeda, persaudaraan tetap dijaga..

Kepala Disdikbud Kabupaten Batang Bambang Suryantoro menyampaikan, sosialisasi ini sebagai wadah pembinaan bagi kelompok penghayat. Agar kondusivitas terjaga di Kabupaten Batang.

"Kami terus berikhtiar untuk memperkuat kesempatan sekaligus memberikan akses yang sama kepada penghayat kepercayaan untuk mendapatkan layanan pendidikan, termasuk layanan pendidikan agama atau kepercayaan sesuai dengan yang dianut di setiap satuan pendidikan, tanpa ada paksaan untuk mengamalkan kepercayaan tertentu,” katanya.

Perlu ada  sinkronisasi dan kolaborasi antara Pemkab Batang dengan Majelis Luhur Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI). Agar komunikasi dan diseminasi informasi dapat berjalan dengan baik.

"Kolaborasi tersebut salah satunya dengan memberikan kemudahan layanan pendidikan dan pembuatan e-KTP untuk dokumen kependudukannya," jelasnya.

Sementara itu, Ketua MLKI Kabupaten Batang Kasdiun mengapresiasi Pemkab karena merangkul para penghayat. Pihaknya pun siap mendukung program-program Pemkab Batang dengan menjaga kondusivitas.

"Penghayat di Kabupaten Batang sendiri sebenernya sudah ada sejak lama sekali turun temurun dari nenek buyut kami," tandasnya.