Pengusaha transportasi Kabupaten Batang, Zaenul Arifin berharap manajemen Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang merangkul pengusaha angkutan lokal. Khususnya, terkait pengembangan transportasi di kawasan.
- Bank Indonesia Gelar Capacity Building Pengrajin Batik Tegalan Agar Mendunia
- Normalisasi Sungai Tenggang dan Sringin, Atasi Banjir Tlogosari dan Kaligawe
- Purbalingga Digelontor Rp 6 Miliar untuk Bedah Rumah
Baca Juga
"Jangan sampai (pengusaha angkutan lokal) hanya jadi penonton saja. Tahu-tahu ada mobilnya mobil Jakarta atau Semarang, atau dari luar daerah. Itupun kan pajaknya pajak Jakarta," katanya di pool bus Persada Limpung, Kamis (8/6).
Ia menyebut, jika menggunakan pengusaha lokal, maka pajak kendaraan pun masuk kas daerah. Menurutnya, pelibatan pengusaha angkutan lokal harus dilakukan.
Arifin, sapaan akrabnya, menyebut KITB bisa menggandeng pengusaha angkutan melalui Organda. Selanjutnya, organda bisa mengorganisir para pengusaha angkutan agar diberi kesempatan yang sama untuk memenuhi kebutuhan di KIT Batang.
Pemilik PO Persada berharap ada komunikasi lebih lanjut terkait kebutuhan transportasi KIT Batang. Jika organda sudah tahu kebutuhan KITB, maka para pengusaha angkutan lokal akan tahu kemampuan masing-masing.
"Jadi, nantinya siapa yang mampu memenuhi kebutuhan bisa diajak kerja sama. Atau nantinya bisa dipenuhi bersama-sama dengan sinergi antar pengusaha angkutan," imbuhnya.
Arifin menyebut, para pengusaha angkutan siap memenuhi standar operasional proyek strategis nasional itu. Bahkan jika ada tenant membutuhkan unit baru pun, secara pribadi siap.
"Yang penting cocok dan menyesuaikan dengan nilai kontrak yang disepakati," jelasnya.
- Wali Kota Pekalongan Sempat Berharap PPKM Darurat Tak Dilanjutkan
- Polisi Grobogan Berhasil Bubarkan Aksi Balap Liar
- Karanganyar, Peringati Labour Day, Buruh Gelar Aksi Damai di Gedung DPRD