Pengusaha Keagenan Kapal Lapor ke Polres Batang Gara-gara Diteror Orang Mengaku Kolonel

Kasus dugaan tagihan fiktif di pelabuhan khusus PLTU Batang yang berujung pengancaman berlanjut laporan ke Polres Batang. Direktur PT Sparta Putra Adhyaksa (PT SPA) Didik Pramono, melaporkan aksi ancaman itu ke Polres Batang.


"Kami melaporkan dugaan pengancaman melalui pesan singkat dan whatsapp pada klien saya, Pak Didik Pramono," kata Kuasa hukum PT SPA, M Zainudin di Mapolres Batang, Kamis (11/8). 

Ia menuturkan, pengancaman berawal saat penetapan tersangka kasus dugaan mafia pelabuhan di PLTU Batang. Saat ini, kasus itu sudah proses p21. 

Dalam transkrip pesan, pengancam mengaku berpangkat kolonel dari angkatan laut. Bentuk ancamannya bermacam-macam, mulai dari ancaman memotong mulut hingga sanggup memerintah aparat penegak hukum mencari kliennya. 

"Ancamannya melalui telepon, datang ke kantor, moto-moto kantor. Pernah di rumah ketemu dengan istrinya, nanya-nanya, kegiatan sehari-hari pak Didik," jelasnya. 

Kasatreskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo membenarkan, telah menerima aduan tersebut. Aduan terkait ancaman dari seseorang  yang kini masih didalami. 

"Prosesnya, kami terima aduan, kami dalami,nanti kita tindak lanjuti," tuturnya.