Peningkatan Kualitas Tembakau dan Kopi Dorong Harga Jual

Pemerintah Kabupaten Karanganyar gelar pelatihan peningkatan kualitas tembakau dan diversifikasi tanaman kopi. Hal ini guna mendorong peningkatan kualitas tembakau dan kopi.


"Pelatihan diikuti 250 peserta terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas tembakau dan kopi," jelas Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karanganyar Siti Maisyaroch, Kamis (4/8). 

Terdiri dari Kecamatan Jatiyoso, Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Jenawi, Kecamatan Kerjo, Kecamatan Colomadu, dan Kecamatan Mojogedang.

Diketahui hasil pertanian kopi di Kabupaten Karanganyar dikenal sejak  jaman kolonial Belanda. Namun belakangan gaung kopi Lawu begitu masyarakat menyebutnya mulai menghilang. 

Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Karanganyar berupaya kembali meningkatkan produksi kopi dengan menggelar pelatihan bagi petani kopi. 

Terkait komoditas tembakau basah di Karanganyar berkisar Rp4.000 per kilogram. Untuk mengatasi anjloknya harga tersebut, Bupati Juliyatmono meminta kepada Dinas Pertanian membuat konsep agar harga petani tembakau bisa meningkat. 

“Coba dikonsep. Nek ora, dituku pemerintah. Maksudku pada saat koyo (harga anjlog) ngene pake duit di tuku pemerintah (melalui PUD Aneka Usaha). Di tuku, dilumpukne, sing dodol pemerintah. Kita siapkan duit, di tuku pemerintah. Nek iki ora di tuku pemerintah, ambyar kabeh," ungkap Bupati Karanganyar.

Demikian juga dengan komoditas kopi asli Karanganyar, disebut Juliyatmono sempat mengalami masa kejayaan. Menjadi kopi nomor dua di dunia pada zaman Belanda. Karena kondisi demografisnya dingin dan bagus. 

Kini pemerintah melalui Dinas Pertanian selain memperluas lahan untuk tembakau juga menggandeng petani kopi untuk memperluas tanaman kopi. Pemerintah masih memiliki sekitar 2.000 bibit kopi siap tanam. 

“Tetap semangat terus, nek seneng ati ne dadi semangat terus," pesan Juliyatmono.