Penjual Bunga Melati Kebanjiran Rezeki Di Momen Idulfitri

Ibu Rini Penjual Bunga Ziarah Kubur Sedang Melayani Pembeli Pada Senin (31/03). Sofia/RMOLJawaTengah
Ibu Rini Penjual Bunga Ziarah Kubur Sedang Melayani Pembeli Pada Senin (31/03). Sofia/RMOLJawaTengah

Pekalongan - Momen Idulfitri menjadi berkah tersendiri bagi para penjual bunga melati khususnya di Pemakaman Sapuro, Pekalongan.


Permintaan akan bunga meningkat tajam seiring dengan tradisi masyarakat yang menggunakan bunga melati untuk berbagai keperluan, mulai dari ziarah makam, hiasan rumah, hingga hiasan untuk pengantin.

Salah satu pedagang bunga melati, Rini, mengaku mengalami lonjakan penjualan hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa.

"Hari Sabtu kemarin itu banyak sekali yang ke makam. Tapi ini yang saya jual memang kualitasnya rada kurang bagus karena faktor cuaca," ujar Rini kepada awak media RMOLJawaTengah pada Senin, (31/03) pagi.

Rini mengaku berjualan bunga di Pemakaman Sapuro karena dekat dengan rumahnya. Dirinya sudah berjualan 5 tahun lebih. Tidak hanya melati, ia juga menjual bunga lainnya seperti bunga mawar, kenanga dan bunga selasih.

Bunga melati yang dijual Rini dipasok dari Comal, Pemalang, dan Batang. Rini berjualan dari selepas subuh dan pulang sore hari.

"Paling ramai itu kemarin Sabtu, pas prepegan Pasar Gede. Pembeli bisa sampai 30 orang lebih," kata Rini.

Harga jual untuk 1 cup hari biasa di jual Rp5.000 sedangkan pada Hari Raya dijual Rp10.000 ribu.

Harga bunga melati pada pemasok pun mengalami kenaikan akibat tingginya permintaan. Jika di hari biasa per kilogramnya dibanderol sekitar Rp100.000 per kilogram. Menjelang Lebaran harga bisa lebih tinggi lagi.

Rini juga mengaku jika selama berjualan dirinya pernah tidak untung sama sekali karena tingginya harga bunga melati.

Meski demikian, pembeli tetap antusias memborong karena bunga melati dianggap memiliki makna spiritual yang mendalam.