Pentingnya Merubah Paradigma Siswa Takut Guru

Penjabat Wali Kota Salatiga Drs. Sinoeng N Rachmadi, MM., menyebutkan pentingnya merubah paradigma siswa takut kepada guru.


"Dulu saya saat masih sekolah mendengar suara sepatu salah seorang guru saja sudah takut," kata Sinoeng saat memberikan Motivasi kegiatan Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 7 Kota Salatiga, di Aula Kampus I UIN Salatiga, Sabtu (8/7).

Dengan Merdeka Belajar l, ia yakin tenaga pendidik dapat mengelaborasi bagaimana proses belajar yang asik.

Bahkan dalam pelajaran Pancasila dapat mencontohkan dengan studi kasus dan juga penerapannya.

"Bahkan, saat proses pengajaran Pancasila disampaikan dengan Penataran P4, maka saat ini anak muda kalau diberikan materi dengan doktrinasi dan definisi maka mereka akan bosan," ujar Sinoeng menyampaikan.

Ia juga menyelipkan pesan, para guru menghilangkan rasa keakuan atau sombong meski sebiji sawi.

"Ungkapan saya lebih baik dari itu, atau saya paling baik, jangan sampai terlontar karena itu akan menghilangkan rasa ikhlas kita," tambahnya.

Sementara, kegiatan motivasi kepada guru penggerak Kota Salatiga kali ini, mengusung tema kegiatan Merdeka Belajar Semakin Mewujudkan Salatiga Kota Berkarakter.

Pembicara kali ini adalah Darmadi, M.Pd., Kepala BBGP Jawa Tengah, Nunuk Dartini, S.Pd., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan, dan Dr. Uswatun Hasanah, M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Dalam kegiatan dipamerkan pula 15 stand pameran: Dwijaya Rekomandib, Mayangkara, Dear Say, Si Boba Bergidik, Dewisa, Pager Komisi, Pancagati, Merdeka, Harmoni, EduVolution, Si Gurasa, Pratap Triloka, Semar Mesem, Buku Ajar, dan Makbro.

Manikowati M.Pd. pada laporan kegiatan stand yang ada didirikan berdasarkan PP, dan Kota Salatiga saat ini ada 15 PP.

Dan 15 PP ini memiliki tugas pendampingan kepada CGP, selanjutnya total Kota Salatiga memiliki 89 PP.

"Kami sampaikan apresiasi karena guru penggerak angkatan 7 bisa berjalan dengan baik seluruh stakeholder, baik pemerintah juga para guru," ucapnya.