Timnas U17 Mali berhasil membawa pulang medali perunggu di Piala Dunia U-17 2023, setelah mengalahkan Argentina dengan skor 3-0 di laga perebutan posisi tiga di Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/12/2023).
- Ketua Askab PSSI Karanganyar Resmi Dilantik, Siap Bersinergi Dengan Berbagai Pihak
- Buka Seri III Kejurnas Grasstrack Kasal Cup 2023, Wakasal : Kegiatan Ini Non Politik
- Tim Gabungan Satgas Covid Bubarkan Acara Nobar Liga 2, Ini Kata Gibran
Baca Juga
Kapten tim Ibrahim Diarra bersama Doumbia Mamadou, dan Hamidou Makalou memberi kontribusi besar membantu tim untuk kemenangan Mali.
Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly mengatakan jika dirinya merasa senang bisa menduduki peringkat tiga. Karena setelah gagal bisa meraih juara di turnamen ini, Mali bisa finis di posisi ketiga yang merupakan pencapaian terbaik mereka.
"Saya katakan kepada pemain bahkan sebelum persiapan untuk turnamen ini. Bahwa target kita adalah memenangkan turnamen ini. Ketika gagal di final pertama, saya bilang kita perlu memenangkan final kedua. Ini penting untuk masa depan para pemain muda Mali ini," kata dia menegaskan.
Bisa melesakkan tiga gol tanpa balas, Coulibaly mengaku ini bukan hal yang mengherankan. Menurutnya banyak peluang yang dihasilkan pemainnya. Bahkan mereka seharusnya bisa menang 10-0 di laga ini.
Soumalia Coulibaly mengaku banyak pengalaman berharga yang diterima pemain Mali selama mengikuti Piala Dunia U-17 2023. Salah satunya bagaimana pemain harus menjaga reaksi pada saat pertandingan.
Timnas Mali U-17 membuat kejutan. Menjadi kuda hitam saat lolos ke semifinal, mereka harus bersaing dengan tiga raksasa sepak bola dunia, Argentina U-17, Prancis U-17 dan Jerman U-17. Ternyata, Mali U-17 sukses memenangi peringkat tiga setelah menaklukkan Argentina U-17 3-0.
Dua kartu kuning yang didapat saat melawan Spanyol dan Prancis menjadi catatan yang tidak disukai oleh sang pelatih. Namun, menurutnya terkadang pemain harus mendapatkan sanksi dulu untuk bisa belajar.
Lalu, apa pengaruhnya hasil Piala Dunia U-17 ini untuk perkembangan pemain muda di Mali, Coulibaly mengatakan tentu hasil ini berperan penting untuk para pemain muda, khususnya yang ada di tim ini. Karena mereka melalui banyak pertandingan untuk bisa mencapai pencapaian terbaik di Piala Dunia U-17 2023.
"Untuk perkembangan pemain muda Mali, bisa dilihat dari performa tim ini di setiap kejuaraan yang diikuti. Mulai dari Kejuaraan Afrika U-17, lalu lolos sampai semifinal menempati peringkat 3-4, kemudian kami bermain di Piala Dunia U-17 yang menjadi next step berikutnya. Setiap pertandingan mereka semakin matang dan ini akan turut membuat tim pelapis mereka di Mali lebih bersemangat mengejar. Karena setelah ini, mereka akan dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20," tambahnya.
Kapten Tim Mali, Ibrahim Diarra pun mengakui hal tersebut. Menurutnya turnamen ini merupakan momen tepat di mana mereka bisa belajar banyak.
"Kami belajar banyak dalam turnamen ini, meskipun kita tidak bisa mendapatkan target kami, tapi kami masih di sini. Belajar bagaimana kita bermain sebagai tim, bagaimana kita menyikapi hal-hal di luar lapangan, dan belajar bagaimana lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya. Itu yang terpenting," tukasnya.
- Ini Tiga Evaluasi FIFA Untuk Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
- 20 Atlet Paralympic Demak Siap Bertanding di Perpaprov Pati 2023
- Wali Kota Hendi Hidupkan Kembali Ajang Lomba Lari 10K Di Kota Semarang