Pertemuan Persaudaraan Alumni 212 dengan Presiden Jokowi berawal dari rapat menjelang kepulangan Rizieq Shihab pada 21 Februari lalu.
- Gibran Dengar Aspirasi UMKM dan Pekerja Kreatif di Ambon
- Petinggi PKS: Belum Ada Nama Capres Dan Cawapres
- Bersiap Tarung di Pilbup Batang 2024, Dua Paslon Cek Kesehatan di RSUP dr Kariadi Semarang
Baca Juga
Begitu dikatakan Ketua Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi), Usamah Hisyam yang juga ikut dalam pertemuan di Istana Bogor kepada wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).
Sepekan sebelumnya, sekira tanggal 12 Februari mereka mengadakan rapat teknis kepulangan Rizieq dari Arab Saudi supaya berjalan lancar dan tertib.
"Maka kami sepakat perlu segera memberikan penjelasan yang utuh kepada Bapak Presiden, tentang masalah kriminalisasi ini," bebernya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL
Namun saat itu Presiden Jokowi belum ada waktu untuk bertemu dengan ulama.
Dengan restu Rizieq, ia lantas diamanatkan menghubungi Istana untuk merancang pertemuan PA 212 dengan Presiden Jokowi. Baru 11 April lalu, dia dihubungi oleh pihak Istana untuk membicarakan pertemuan tersebut kembali.
"Saya sampaikan pertemuan ini penting, agar mis komunikasi diantara Presiden dan Ulama ini bisa cair yah, menjadi sangat penting upaya menuntaskan kriminalisasi," terangnya.
Malam harinya, ia dihubungi pihak Istana bahwa Presiden Jokowi bersedia untuk bertemu dengan PA 212 pada hari Minggu (22/4).
- Jumlah DPS Kota Salatiga 144.710 Pemilih
- Relatif Tinggi Minat Warga Magelang Jadi Anggota PPK Pilkada 2024
- Lewat Rizal Bawazier, PKS Yakin Dapil X akan Pecah Telur Karena Anies Effect