Otoritas kesehatan Peru menangguhkan uji klinis vaksin Covid-19 buatan raksasa farmasi China Sinopharm setelah mendeteksi masalah neurologis yang dialami salah satu relawan.
- Adik Kim Jong-un Sambut Usul Presiden Korsel Soal Deklarasi Resmi Berakhirnya Perang Korea
- Rekonstruksi Notre-Dame de Paris Segera Dimulai Usai Dua Tahun Kebakaran
- Sejumlah Kota Di China Terendam Air Karena Hujan Deras
Baca Juga
Otoritas kesehatan Peru menangguhkan uji klinis vaksin Covid-19 buatan raksasa farmasi China Sinopharm setelah mendeteksi masalah neurologis yang dialami salah satu relawan.
Media lokal melaporkan, Institut Kesehatan Nasional mengatakan pada hari Jumat (11/12) bahwa mereka telah memutuskan untuk menghentikan uji coba setelah seorang sukarelawan mengalami kesulitan menggerakkan lengan mereka, dilansir dari Kantor Berita RMOL.
"Beberapa hari yang lalu kami memberi isyarat, karena kami diminta, kepada otoritas regulasi bahwa salah satu peserta kami (dalam uji coba) menunjukkan gejala neurologis yang mirip dengan kondisi yang disebut sindrom Guillain-Barre," kata kepala peneliti German Malaga, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (12/12).
Sindrom Guillain-Barre adalah kelainan langka dan tidak menular yang memengaruhi pergerakan lengan dan kaki.
Uji klinis Peru untuk vaksin Sinopharm akan selesai minggu ini, setelah menguji sekitar 12 ribu orang. Jika berhasil, pemerintah Peru diharapkan membeli hingga 20 juta dosis untuk menyuntikkan dua pertiga dari populasinya.
60 ribu orang di seluruh dunia telah menggunakan vaksin Sinopharm, termasuk sukarelawan di Argentina, Rusia dan Arab Saudi.
Peru memiliki salah satu tingkat kematian per kapita tertinggi di dunia akibat virus, yang hingga Jumat (11/12) telah menyebabkan 36.499 kematian dan 979.111 infeksi.
- Teguh Santosa: Keajaiban Pembangunan China Menjadi Inspirasi
- Direktur Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo Dipecat Karena Buat Guyonan Tentang Holocaust
- Satu Tewas Dalam Insiden Penembakan di Sydney