Pesawat King Air 200 Mendarat Perdana di Bandara JBS Purbalingga

Pesawat Beechcraft B200 King Air mendarat mulus di runway bandara Jenderal Besar Soedirman, Minggu (31/1) pukul 08.40 WIB.


Pesawat Beechcraft B200 King Air mendarat mulus di runway bandara Jenderal Besar Soedirman, Minggu (31/1) pukul 08.40 WIB.

Pesawat milik Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) ini sekaligus merupakan pesawat pertama yang mendarat di landasan pacu sepanjang 1.600 meter ini.

Bandara JBS Soedirman yang berlokasi di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga rencananya akan mulai dioperasikan pertama pada libur lebaran tahun ini.

Pesawat tersebut mengangkut rombongan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto, Direktur Bandara Ditjen Hubud Nafhan Sahroni, Kabag Kerjasama Internasional Humas dan Umum Kemenhub F Budi Prayitno, Kepala Bandara Dewandaru Jepara Ariadi, dan Satker bandara Achmad Solichin.

Pesawat itu sekaligus sebagai uji coba runway dan menjalankan misi pendaratan untuk melakukan mengecek sistem Precision Approach Path Indicator (PAPI) atau alat bantu pendaratan pesawat di bandara tersebut.

Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan, pihak Kemenhub akan menindaklanjuti dan mengakomodasi usulan dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan PT Angkasa Pura II untuk mengoperasikan bandara pada arus mudik lebaran tahun 2021 ini.

"Prinsipnya Safety, security dan pelayanan untuk penumpang," kata Novie Riyanto.

Novie juga telah menerima laporan dari operator Bandara yakni PT Angkasa Pura II untuk kesiapan terminal penumpang dari tenda sehingga bandara bisa difungsikan pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini.

Sementara itu Direktur Engineering PT. Angkasa Pura II Agus Wialdi mengungkapkan, progres pembangunan Bandara JBS di Wirasaba telah mencapai 84,6%. Terdiri dari fasilitas utama berupa runway, taxiway, apron sudah selesai 100% dan dalam tahap pengajuan verifikasi.

Infrastruktur pendukung lainnya seperti elektrikal sisi udara 76%, pekerjaan saluran 98%, pekerjaan tanah 97% dan pekerjaan fisik jalan akses PKP-PK 43,19%. Sesuai dengan Timeline penyelesaian pekerjaan, dibutuhkan waktu hingga Maret 2021.

"Untuk terminal penumpang, sebelum dibangun permanen, rencananya dari tenda yang cukup untuk menampung penumpang satu pesawat jenis ATR. Untuk opstical, berupa dua tiang dan pesawat lama milik TNI AU akan segera dipindahkan oleh Pemkab," kata Agus Wialdi.

Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Setda Purbalingga Drs Agus Winarno, M.Si mengatakan, prinsipnya Pemkab Purbalingga siap mendukung untuk beroperasinya bandara Jenderal Besar Soedirman pada arus mudik lebaran tahun ini.

"Pemkab telah mengkoordinasikan untuk memindahkan dua opstical berupa menara di dua sisi dan juga pesawat milik TNI AU," kata Agus.