Ratusan orang dari berbagai organisasi se-Eks Karesidenan Pekalongan menggelar peringatan Hari Lahir Pancasila. Peringatan digelar sederhana dengan Dialog Kebangsaan ala Habib Lutfhi.
- Polemik Odol, Sopir di Batang Minta Ada Standarisasi Harga Transportasi
- Ampera Pemalang Tolak Perpanjangan PPKM Darurat
- Hari Anak Yatim, Eva Yuliana Bagikan 500 Bingkisan Disebar 5 Kecamatan di Solo
Baca Juga
Dialog itu diadakan oleh organisasi Masyarakat (Ormas) Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) bentukan maulana Habib Luthfi Bin Yahya.
"Tujuan dialog kebangsaan adalah mengedukasi masyarakat agar lebih memahami dalam rangka menguatkan nilai - nilai Pancasila. Yang sudah paham agar lebih paham," kata Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PMPI Persatuan Mahasiswa Pecinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Petanesia, Wahid Ahmad, Kamis (1/6).
Ia menyatakan bahwa dialog kebangsaan itu tidak memasukkan unsur politik sama sekali. Hal itu sesuai amanah dari Habib Luthfi yang meminta Petanesia sebagai penyejuk.
Wahid berujar bahwa ada pengalaman, rakyat Indonesia pernah terpecah belah karena politik. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak gontok-gotokkan karena politik.
"Pesan Abah Habib Luthfi, kita itu sebagai penyejuk, stabilitas negara. Tentunya siapapun presiden yang kita tidak akan ikut campur urusan itu. Jadi tidak ada kesepakatan politik maupun Konsolidasi politik tidak ada," jelasnya di Kalmatera Coffe dan Serabi, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang.
Dialog Kebabangsaan ala Habib Luthfi Bin Yahya dalam rangka hari lahir Pancasila tersebut di hadiri lintas organisasi masyarakat Pekalongan Raya.
Mulai dari dari Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang hingga Batang hingga lintas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
- Hari ini, 100 Anak Kota Pekalongan Jalani Vaksinasi Covid-19
- Bupati Magelang Serahkan LKPD Unaudited TA 2022 Ke BPK Jateng
- Pj Bupati Kudus Sindir Aktifitas Bermedsos saat Beribadah Haji