Petani Curhat Keluhkan Impor Bawang Putih, Presiden Jokowi Langsung Menelpon Menteri Perdagangan

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) langsung merespon keluhan petani yang sambat soal bawang impor, dengan langsung menelpon Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, saat kunjungan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (14/12).


Saat itu Jokowi berdialog di tengah persawahan tanaman bawang dan mendengar curhatan petani soal impor bawang putih. Impor tersebut menurut petani membuat harga anjlok akhir-akhir ini pada saat panen raya.

Hal tersebut diperburuk dengan berlakunya Permendag Nomer 20 tahun 2021 tentang kebijakan dan pengaturan impor. Dalam permendag tersebut para pelaku impor produk holtikultura (bawang putih) tidak memerlukan lagi rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH), padahal salah satu syarat RIPH adalah wajib tanam bagi para pelaku importir, dengan kata lain “wajib tanam akan terhapus”. Hal ini yg membuat petani bawang putih semakin terpuruk.

Kenyataan itu membuat petani setengah hati hingga enggan menanam bawang putih dalam negeri yang mempunyai kualitas terbaik.

Turut mendampingi Presiden dalam dialog tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq.

"Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung. Keluhan mereka semuanya sama, pada saat panen bawang putih itu impornya justru masuk, keluhannya selalu itu," terang Jokowi saat telepon Mendag Muhammad Lutfi.

Dalam sambungan telepon di hadapan petani disela-sela berdialog, Mendag Muhammad Lutfi merespons keluhan tersebut. Bahkan dirinya berjanji akan mengirimkan tim untuk mengeceknya secara langsung keluhan tersebut.

"Saya akan kirim tim untuk mengecek, Bapak," kata Lutfi menjawab telepon Jokowi.