Petani Nahdliyyin Turut Jadi Penyelamat Pertumbuhan Ekonomi Selama Pandemi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Denny Septiviant mengatakan, sektor pertanian di Desa relatif masih menjadi tulang punggung serapan tenaga kerja dan juga masih bisa tumbuh di tengah pandemi Covid-19.


Pemerintah diminta untuk memberikan perhatian lebih ke sektor pertanian, selain fokus di sektor manufaktur, perdagangan, ataupun jasa. 

"Karena pertanian adalah arah Ekonomi Baru Indonesia,” ungkapnya, Jumat (6/8).

Terlebih lagi di beberapa daerah, seperti di Grobogan, sektor pertanian masih menjadi tulang punggung serapan tenaga kerja. Dengan didorong banyaknya migrasi pengangguran perkotaan ke desa selama pandemi yang akhirnya banyak terserap ke sektor pertanian.

"Selama masa pandemi Covid-19 tahun 2020 jumlah tenaga kerja sektor pertanian meningkat 2,23% dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Denny menambahkan, sektor pertanian telah terbukti memiliki daya tahan dan menjadi penyelamat pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tidak terkontraksi lebih dalam lagi selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020 yang lalu, maupun di Triwulan I 2021 ini.

Rabu (4/8) lalu, dirinya bersama petani juga menggelar panen perdana padi organik LPP NU di Kabupaten Grobogan. Denny yang juga politisi PKB daril Dapil 5 (Grobogan-Blora) ini hadir mendampingi Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh yang menyapa petani Nahdliyin dengan panen perdana padi organik di Desa Medani, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.

Hadir juga Ketua PWNU HM Muzamil, Sekretaris KH Hudalloh Ridwan, Wakil Ketua PW Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) KH Turja'un, dan Ketua Kadang Tani Sarwo Tulus LPPNU Musthofa.

Dalam sambutannya KH Ubaidillah Shodaqoh menyampaikan, masyarakat tidak akan bisa membahas perkembangan teknologi informasi kalau kecerdasan anak bangsa menurun akibat konsumsi bahan makanan yang tidak thayibah. Sebab kandungan bahan-bahan kimia sintetis yang dapat merusak sel-sel tubuh kita.

"Karena itu PWNU Jawa Tengah mengajak petani untuk kembali ke alam dengan pertanian organik, Insyaallah sangat tepat," tegasnya.

Gus Ubed panggilan akrabnya juga menyampaikan terima kasih atas langkah petani NU di Jateng menggunakan pupuk organik. 

"Langkahnya sudah tepat, selain menghasilkan panen padi yang lebih baik, pupuk organik buatan LPPNU sudah teruji bisa menyuburkan tanah dan ramah lingkungan," terangnya.

Ketua PWNU Jateng HM Muzamil memohon agar warga NU yang masih memiliki sawah untuk dipertahankan, jangan sampai dijual.

"Mau putra putrinya bercita-cita menjadi guru, dokter, atau apapun profesi yang manfaat lainnya, jangan sampai meninggalkan lahan pertaniannya. Dawuh Rais Akbar NU Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari bahwa petani adalah penolong negeri," imbuhnya.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Grobogan KH Abu Manshur menyampaikan selamat datang kepada PWNU Jateng di Grobogan dan terima kasih atas bimbingan LPPNU Jateng tentang pertanian organik.

"Bimbingan dan arahan itu kemudian kita praktikkan di Desa Medani Tegowanu. Dengan keberhasilan panen ini, Insyaallah para petani Nahdliyin di 218 Desa lainnya akan bisa mengikuti pola pertanian organik," ujarnya.

Ketua MWCNU Tegowanu KH Bisri menjelaskan, dari pelatihan LPPNU pihaknya  sekarang membuat kompos untuk pupuk tersedia juga pupuk padat dan cair. "Insyaallah dalam kesempatan yang lain kami juga siap mengikuti pelatihan pestisida hayati".

Terkait dengan kegiatan-kegiatan LPP NU Kabupaten Grobogan, Denny berkomitmen bersama-sama dengan petani Nadliyyin untuk membangun pertanian organik sebagai upaya menuju kemandirian dan kedaulatan pangan.

"Sesuai dengan dawuh dari PWNU tadi, yang mengutip Dawuh Rais Akbar NU Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari bahwa petani adalah penolong negeri. maka panen raya padi organik kita jadikan milestones dalam pemberdayaan ekonomi bangsa menuju kemandirian dan kedaulatan pangan. PKB berkomitmen untuk turut mewujudkan itu,” tegasnya.