Petani Ngablak, Kabupaten Magelang mengeluhkan harga sejumlah sayur mayur hoktikultura anjlok.
- 33 BPR-BKK se-Jateng Bakal Jadi BPR Syariah
- Yasip Khasani: Gencar Menjaring Investasi
- Gunakan Pupuk Organik, Blora Panen Raya Padi 8 Ton/Ha
Baca Juga
Salah satu petani Desa Bandongan Wetan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang Nur Syaefudin kepada wartawan mengatakan, melimpahnya hasil panen petani sayur mayur hoktikultura di desa Bandongan Wetan, Ngablak menjadi pemicu harga jual ke tengkulak anjlok.
"Saat ini, petani di desa kami sedang panen. Hampir semua hasil sayur mayur hoktikultura panen melimpah," ungkap Nur.
Meski demikian menurutnya daya beli masyarakat saat di tengah pendemi Covid-19 berkurang.
Ditambahkan, petani lainnya Sarengat bahwa harga sayur mayur dihasilkan petani Bandongan Wetan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang diantaranya labu siam dengan harga jual dari petani hanya Rp 500 per kilogram.
"Kol/ kubis harga jual dari petani Rp 900 per kilogram-, sawi putih harga jual petani ke tengkulak Rp 1000 per kilogram, cabe keriting satu kilogram Rp 10 ribu, serta tomat satu kilogram Rp 3000.
"Harga kentang yang lumayan yakni Rp 13 ribu kilogram dari petani. Pada dasarnya bahan baku melimpah harga jual anjlok karena permintaan sedikit," imbuhnya.
- Wakil Ketua DPRD Jateng: Berantas Kemiskinan, Genjot Potensi UMKM!
- Even Solo Great Sale 2021 Kembali Digelar
- Rayakan HUT ke-11, OJK Kantor Regional 3 Luncurkan Program Literasi dan Inklusi Keuangan