Yasip Khasani: Gencar Menjaring Investasi

Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani Saat Memberikan Pengarahan Pada Koordinasi Pencegahan Korupsi Di Pemerintah Kota Salatiga, Di Ruang Kalitaman Gedung Sekretariat Daerah, Selasa (09/07). Erna Yunus B/RMOLJawaTengah
Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani Saat Memberikan Pengarahan Pada Koordinasi Pencegahan Korupsi Di Pemerintah Kota Salatiga, Di Ruang Kalitaman Gedung Sekretariat Daerah, Selasa (09/07). Erna Yunus B/RMOLJawaTengah

Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga saat ini tengah gencar-gencarnya untuk menjaring investasi.


Hal ini menjadi poin disampaikan Yasip Khasani saat memberikan pengarahan pada kegiatan Koordinasi Pencegahan Korupsi di Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, di Ruang Kalitaman Gedung Sekretariat Daerah, Selasa (09/07).

Disampaikan Yasip, tanah Pemkot Salatiga sudah tidak produktif jika dibuat tanah pertanian sehingga diputuskan untuk investasi.

"Kalau tidak investasi, ya Salatiga akan seperti ini terus. Sementara, kebutuhan terkait dengan hotel, rumah makan dan lain-lain sangat tinggi tapi salah satu yang punya tanah adalah Pemkot," terangnya.

Terkait korupsi, Yasip juga menjadi kepada jajaran Pemkot Salatiga bahwa (korupsi) sebuah isu yang luar biasa di Indonesia karena sudah dibudayakan oleh masyarakat sejak masih kecil. Meskipun demikian jajaran Pemkot Salatiga harus terus menerus berupaya untuk menghilangkan budaya korupsi tersebut.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Inspektur Kota Salatiga, Muthoin menyampaikan, sudah menjadi tuntutan kewajiban ASN melaksanakan tugas dan kewajibannya dan kemudian mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan.

Bahwasanya, Monitoring Center for Prevention (MCP) bukan hanya menjadi kewajiban Inspektorat, namun menjadi kewajiban bersama semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dengan adanya admin MCP pada tiap OPD maka masalah skor mau pun kecepatan data  tergantung dari OPD masing-masing.

Sementara, kondisi saat ini pada triwulan ke-2 adalah 11%. Untuk mencapai target 95%, maka otomatis skor pada triwulan ke-2 harus mampu mengejar skor minimal 47.5%.

“Skor dan rangking MCP kita, memang skornya naik tapi rangkingnya terbalik menurun. Sehingga kalau Kabupaten Kota yang lain itu meloncat mungkin kita merangkak. Tahun 2023 skor kita 88, tetapi rangking Kota Salatiga adalah rangking bontot dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah,” ungkapnya.