GRABAG - Peternak kambing Kaligesing turut mengawal pelaksanaan Pilkada 2024. Mereka mengucapkan ikrar dan siap membantu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) demi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bersih dan bermartabat dalam acara Ekspo Pesta Patok Forum Warga Kambing Kaligesing yang diadakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Purworejo dan Jawa Tengah di Lapangan Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Minggu (20/10).
- Aplikasi Super Untuk Desa
- HPN 2025: PWI Rembang Gelar Baksos Dan Pendidikan Jurnalistik Di Sekolah Pinggiran
- Etik Suryani Bupati Sukoharjo Lantik Pengurus HIPMI Sukoharjo
Baca Juga
Bertajuk Expo Sesarengan Ngawasi, kegiatan ini dihadiri ratusan peternak yang membawa Kambing Kaligesing dari berbagai wilayah di Purworejo. Kambing-kambing itu akan diikut sertakan dalam kontes nasional tersebut.
Anggota Bawaslu Jawa Tengah, Nur Kholiq mengatakan, kegiatan ini tidak dilaksanakan di setiap daerah. Hanya ada 15 kabupaten yang terpilih sebagai penyelenggara, satu diantaranya Kabupaten Purworejo.
"Kegiatan expo ini kami sayembarakan. Saat itu semua daerah usulkan kegiatan masing-masing. Akhirnya hanya 15 dari 35 kabupaten di Jateng yang terpilih. Ada beberapa parameter usulan yang dinilai diantaranya ada kreatifitas dan dimensi lokalitas. Purworejo memenuhi itu," ucap Kholiq.
Menurutnya, kreativitas dan lokalitas yang dipilih Bawaslu Purworejo cukup kuat dan unik. Nilai sosial budaya, ekonomi dari kontes kambing peranakan sangat identik dengan Purworejo.
"Hanya Purworejo sosialisasi Bawaslu menghadirkan kambing-kambing yang harganya ratusan juta," kata Kholiq.
Tak sekadar edukasi pengawasan, menurut Kholiq kegiatan ini secara langsung mengerakan ekonomi masyarakat serta turut mengangkat nama Kambing Peranakan Etawa (PE) Kaligesing.
Expo ini menjadi bagian penting dalam Pilkada 2024. Bahkan sesarengan mengawasi ini sudah menjadi ideologi bersama. Bawaslu sadar potensi persoalan dalam Pilkada kian besar.
"Di Jateng ada 28.4 juta TPS (tempat pemungutan suara-red) tidak bisa jika diawasi Bawaslu sendiri. Jumlah personel kami sangat sedikit sedangkan potensi persoalan cukup tinggi," imbuhnya.
Sesarengan Ngawasi merupakan kegiatan preventif yang melibatkan partisipasi warga untuk mengendalikan pelanggaran.
"Bukan untuk bersih sama sekali. Dengan partisipasi warga paling tidak kita berupaya mengendalikan dan melakukan pencegahan. Kalau untuk bersih sama sekali rasanya cukup sulit," kata dia lagi.
Ketua Bawaslu Purworejo, Purnomosidi pada kesempatan itu mengatakan, pada intinya hanya kegian ini hanya mengingatkan warga bahwa tahapan Pilkada saat ini sudah masuki masa kampanye dan akan berakhir pada 23 nove. Tahapan tersebut merupakan momentum yang cukup krusial.
Sejauh ini Bawaslu sudah menerima sejumlah aduan serta beberapa temuan, terkait dugaan pelanggaran dalam kegiatan kampanye.
"Prinsip kami dalam kegiatan pengawasan bahwa setiap tahapan akan ada konsekuensi. Itu harus terus dikawal, kita ingin setiap tahapan berjal lancar sesuai aturan," tambahnya.
- Agus Junaidi Diterjang Isu Tak Akan Lagi Jadi Pemimpin Partai Golkar Banjarnegara
- Aplikasi Super Untuk Desa
- HPN 2025: PWI Rembang Gelar Baksos Dan Pendidikan Jurnalistik Di Sekolah Pinggiran