Petugas Disdag Terpapar Covid-19, Pendataan Pedagang Pasar Johar Dihentikan Sementara

Pendataan pedagang Pasar Johar yang seharusnya berakhir pada hari ini, Senin (14/6), harus diundur sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan.


Pendataan pedagang Pasar Johar yang seharusnya berakhir pada hari ini, Senin (14/6), harus diundur sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan.

Pasalnya, selain pendataan semua pedagang belum selesai terinput, petugas pendataan dari Dinas Perdagangan Kota Semarang terpapar virus Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri.

"Saat ini kita hentikan dulu sementara, karena beberapa petugas kami terpapar Covid-19 sehingga banyak yang melakukan WFH," kata salah seorang staf Dinas Perdagangan yang mewakili Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman, Senin (14/6).

Nantinya, Dinas Perdagangan akan melakukan evaluasi kembali terkait dengan hasil pendataan, jika kondisi staf Disdag sudah kembali pulih dari virus Covid-19.

Hingga jadwal hari terakhir penginputan pada aplikasi e-Pendawa sudah ada 4.500 pedagang yang menginput data dari total 7.900 pedagang yang ada.

"Banyak pedagang yang minta surat keterangan ini, ada teman-teman satu bidang yang terpapar. Kami off kan dulu agar tidak menimbulkan klaster baru," tuturnya.

Selain kendala kurangnya dokumen para pedagang seperti SIPTD sebagai syarat dalam memasukkan data dalam aplikasi, masalah lainnya terdapat pada banyaknya pedagang yang dari luar kota tidak ikut pindah ke relokasi sesaat usai kebakaran terjadi.

"Kendala lainnya banyak yang dari luar kota, nah ini yang sulit, sejak Pasar Johar terbakar beberapa tahun silam, ada pedagang yang dari luar kota yang tidak ikut pindah ke tempat relokasi saat ini. Kelompok pedagang pun tidak mengetahui berjualan dimana, ada pula yang sudah meninggal," jelasnya.

Menurutnya kondisi tersebut cukup menyulitkan cukup rumit. "Nah dari luar kota ini tidak update, karena ngga ikut ke relokasi. Kalau memang tidak minat akan kami tutup data mereka," pungkasnya. [sth]