Pengusaha muda EricknThohir dipilih oleh Joko Widodo sebagai ketua tim pemenangannya di Pilpres 2019 mendatang.
- Pantau Penyelenggaraan Pemilu, Pemprov Jateng Buka Posko Terpadu
- Pejuang Perubahan Optimis AMIN Raup Suara Banyak
- Pilkada Kota Semarang 2024: Mas Wawan Usung Program Sabuk Semarang
Baca Juga
Alasan dipilihnya Erick, kuat dugaannya selain karena sokongan logistik juga popularitasnya usai sukses menjadi Ketua Panitia Asian Games 2018.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, dipilihnya Erick Thohir menunjukkan bahwa pasangan KH Ma'ruf Amin itu mengabaikan intelektualitas politiknya.
"Ya terlihat Pak Jokowi sebagai presiden populis tidak mengindahkan mesin partai, intelektualitas, narasi dan jam terbang," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/9).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menilai, tipe Jokowi lebih mengutamakan popularitas dan elektoral seorang tokoh ketimbang kemampuan berpolitiknya.
Walaupun dalam keterangan persnya, kemampuan politik Erick Thohir akan ditutupi oleh para sekjen partai pendukung yang menjadi wakil ketua dan sekretaris tim pemenangan, tetap saja sulit.
"Sukses di panitia Asian Games sudah pasti beda dengan memimpin pemenangan Pilpres," ujarnya.
Dia menyebut seorang ketua timses atau tim kampanye sudah seharusnya memiliki manajemen isu yang baik, mampu membaca trend pemilih, memiliki personal branding dan mampu mengefektifkan mesin partai dengan baik.
"Kemampuan untuk mengefektifkan mesin partai ini yang tak dipunyai Erick Thohir. Orang partai itu tidak gampang diatur," tandasnya.
- Di Brebes, Anies-Muhaimin Dapat Dukungan dari Rais Syuriah PBNU 2016-2023, KH Subhan Makmun
- Cagub Jateng dari PDIP Harus Kantongi Tiga Kriteria
- Ciptakan Pilkada Kondusif, Polda Jawa Tengah Musnahkan Ribuan Knalpot Brong