Media sosial (medsos) dipastikan sebagai sarana kampanye di masa pemilihan presiden 2019 mendatang. Masyarakat perlu bijak menggunakan medsos.
- Besok Kembalikan Formulir Pilgub Jateng, Hendrar Prihadi: Semoga Allah Meridhoi Dan Merestui
- Bawaslu Batang 'Bredel' 3.977 APK Bermasalah
- Pilkades Serentak Pemalang Dijaga 1.100 Pasukan Gabungan
Baca Juga
Menurut Ketua Umum Pimpinan Besar (PB) Pemuda Muslimin Indonesia, Muhtadin Sabili, masyarakat agar bijaksana dalam menggunakan medsos pada Pilpres 2019 mendatang.
"Media itu seyogiayanya dijadikan sarana silaturahmi, bukan alat pemecah-belah bangsa," kata Muhtadin Sabili dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi
Kendati demikian, Sabili menganggap sikap warganet wajar sebagai bagian dari kebebasan berpendapat dan berekspresi.
Oleh karenanya, ia mengajak semua pihak melalui media sosial, mari tumbuhkan kreativitas dan inovasi yang bersifat positif.
"Masyarakat untuk lebih mengedepankan politik dengan santun menyayangi antar sesama anak bangsa dan lebih mengedepankan dukungan dengan urun rembug gagasan besar pembangunan Indonesia, bukan malah menyerang para capres secara personal," tutupnya.
- Keputusan Mahfud Jadi Cawapres Cuma Di Tangan Jokowi
- Rela Blusukan, Yogi Ardiako Mohon Doa Restu ke Muslimat NU Sidorejo di Pungkursari, Salatiga
- Segera Masuki Masa Tenang, Begini Pesan Tim Pemenangan Yuli-Dion untuk Masyarakat Purworejo