Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegur lembaga-lembaga survei yang merilis hasil elektabilitas kandidat calon presiden.
- Ketua KPU Demak : Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Tingkatkan Partisipasi Pemilih
- Gatot Tidak Pernah Masuk Radar Gerindra
- Kebijakan Ekonomi Jokowi Makin Merakyat Dengan RUU PNBP
Baca Juga
Sebab, lanjutnya, rilis hasil tingkat keterpilihan itu sudah membuat kegaduhan baru di masyarakat.
"Bawaslu harus semprit itu lembaga-lembaga survei. Katanya anti ujaran kebencian, kegaduhan, ini kan sudah bikin gaduh," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Kegaduhan yang dimaksud adalah adanya perbedaan yang sering terjadi antar lembaga survei. Perbedaan hasil itu acapkali menimbulkan gaduh di masyarakat.
"Lembaga A menangkan calon A, kemudian yang lembaga B menangkan calon B, akhirnya di masyarakat gaduh," jelasnya.
Lebih lanjut, Taufik juga mengkritisi independensi lembaga survei. Dia yakin, ada sponsor di balik setiap hasil survei yang dirilis. Itu juga yang kemudian membuat hasil survei berbeda-beda.
"Siapa yang bayar, pasti ada yang bayar! Tidak mungkin jika tidak ada yang bayar, katanya independen," seloroh Taufik.
- Syarat Dinilai Terlalu Berat, Jalur Independen di Karanganyar, Sepi Peminat
- Prihatin Gangster, Iswar: Anak Remaja Butuh Perhatian
- MoU JMSI-KPU RI, Hasyim Asy'ari: Agar Pemilu Jadi Arena Konstestasi Gagasan Besar untuk Kemajuan Bangsa