Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi menghimbau agar Ikatan Guru Raudhotul Athfal (IGRA) Kota Salatiga membangun ikatan-ikatan emosional dengan orang tua.
- Moeldoko: Perguruan Tinggi Jangan Banggakan Akademik, Tapi Utamakan Pendidikan Karakter
- Paiman Raharjo: Banyak Kearifan Lokal Miliki Nilai Ekonomis Kurang Digali
- Wali Kota Semarang Pesan Petugas Kantin Sekolah Harus Sudah Booster
Baca Juga
"Tidak hanya pada momen peringatan atau akhirussanah saja, tetapi memberikan sebagian waktu untuk bersilaturahmi dengan orang tua," kata Sinoeng saat memperingati HUT ke-20 Ikatan Guru Raudhotul Athfal (IGRA) Kota Salatiga di Ruang Kaloka, Gedung Setda Kota Salatiga, Sabtu (29/10) siang.
Bukan tanpa dasar Sinoeng mengajak anggota IGRA bersilaturahmi dengan orang tua. Menurutnya, sinergi dan kolaborasi waktu bertugas serta silaturahmi dengan orang tua sangat signifikan terhadap pembentukan karakter.
Organisasi IGRA harus semakin kontributif dalam pendidikan anak usia dini.
"Sikap dan perilaku kita kepada anak adalah gambaran masa depan. Sama halnya ajaran Sunan Kalijaga kepribadian yang baik perwujudan dari kata inspiratif," sebutnya.
Disampaikannya, ajaran Sunan Kalijaga menyebutkan agar berkumpul dengan orang soleh, yang akan membuat diri pribadi lebih baik dari sebelumnya.
Sama halnya dengan tema nasional HUT IGRA tahun ini adalah "Wujudkan Guru yang Dedikatif Inspiratif dan Inovatif, Bergerak Dengan Hati Mendidik Generasi yang Islami", adalah inovatif.
"Salah satu inovasi parenting adalah bagaimana mengobservasi anak, memberikan pesan-pesan moral kepada anak seolah-olah diajak ngobrol dan bermain," terang Sinoeng.
Dalam arahannya, Sinoeng secara langsung menyampaikan ucapan selamat hari lahir ke-20.
Usia 20 tahun, menurutnya merupakan usia yang menandakan proses memasuki gerbang dewasa, sehingga sudah memiliki arah dan jalur kemana ingin meraih cita-citanya.
Melihat tema di atas, diakuinya, tidak akan bicara soal dedikasi. Ia yakin, guru, apalagi dari IGRA, di kalangan pendidik di Indonesia sudah final.
"Jangan bicara soal dedikasi karena mereka lebih mumpuni," ucapnya.
Sementara, Kepala Kemenag Kota Salatiga, Taufiqur Rahman menyampaikan, IGRA adalah orang-orang hebat, karena tidak semua orang bisa menjadi Guru RA. Konsep pendidikan anak usia dini adalah learning by playing dan konsep tersebut bukan merupakan persoalan mudah.
"Bagaimana menyuntikkan ilmu pengetahuan dan akhlaq tetapi diformulasi dengan permainan, ini tidaklah mudah," tandasnya.
- Pemasaran Obat Tak Sesuai Label Mengantarkan Sari Wijayanti Raih Gelar Doktor Manajemen di UKSW
- Rektor Prof Jamal Wiwoho Lantik 39 Pejabat di UNS
- Rudapaksa Kembali Terjadi di Demak, Zayinul Fatta : Kuatkan Pendidikan Agama Islam