Plaza Simpang Lima Semarang dulu adalah ikon Kota Semarang. Pusat perbelanjaan ini saat masa jayanya tak pernah sepi pengunjung. Pertama kali buka pada tahun 1990 atau tepat 34 tahun lalu.
- Petani Muda Temanggung Ikut Pelatihan Integrated Farming Class
- Pasar Tradisional Dibuat Modern, Wali Kota Semarang: Kita Tunjukkan Bahwa Pasar Tradisional Sekarang Bersih Dan Nyaman
- Ekonomi Sirkular dan Perbaikan Nasib Nelayan Kecil
Baca Juga
Beberapa tahun ini sejak pandemi Covid-19, Plaza Simpang Lima mulai sepi dan ditinggalkan masyarakat. Di tiap-tiap lantai bangunan, banyak toko-toko tutup. Informasinya kontraknya habis atau bangkrut.
Ramainya kunjungan Plaza Simpang Lima tinggal sebatas cerita. Bahkan, kini setelah banyak toko tutup, terlihat di beberapa sudut gelap gulita dan tak memperlihatkan adanya aktivitas.
Cerita salah satu pemilik toko aksesoris komputer di lantai 5, Tan. Menurut dia, Plaza Simpang Lima jika sepi terus bisa lama-lama tutup permanen. Kekhawatirannya itu beralasan, kata Tan, ekonomi dari jual beli, turun dan pemilik toko merasa rugi antara modal dan pendapatan tak sebanding.
"Ya rugi 'to? Kita hampir 5 tahun bertahan kondisinya sepi. Mau tutup tapi kontraknya belum habis, ya akhirnya bertahan dulu. Belum tau jika sepi terus kayak gimana," keluh Tan.
Salah satu pekerja di lokasi Matahari Department Store mengaku bahwa sejak tutup per 1 Oktober, kunjungan juga sepi. Menurutnya, sempat ramai akhir bulan September ketika ada diskon besar-besaran menghabiskan stok barang Matahari.
"Satu minggu ramai kemudian sekarang sepi lagi. 'Kan kemarin pas ramai waktu ada promo menghabiskan stok jadi banyak yang berkunjung," terang pekerja itu.
Termasuk di tempat-tempat kuliner yang terlihat sepi dan pengunjungnya sekedar beberapa orang. Salah satu pengunjung Arinda mengatakan, ke Plaza Simpang Lima cuma mencari kuliner makan siang sekaligus ketemuan dengan teman-temannya. Ia pun prihatin ikon Kota Semarang legendaris ini kini sepi pengunjung.
"Sedih ya, dulu ke Matahari belanja tapi sekarang sudah tutup. Sering sejak kecil main-main bareng-bareng keluarga biasanya waktu libur hari Minggu. Dulu ramai penuh pengunjung. Kok sekarang banyak yang tutup, semoga bisa ramai lagi kayak dulu," ucap Arinda.
- Keberatan Jaminan Sertifikat Tanah Sudah Lunas Tetap Diproses Pihak Bank, Pemilik Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung
- Diskusi Bersama Sinergi Lembaga Legislatif Dan Media Massa DPRD Jawa Tengah
- Ribuan Pejuang Indonesia Sepakat Berhimpun Dalam Satu Wadah Organisasi