Polisi Melakukan Olah TKP Ledakan Petasan Dan Meminta Keterangan Saksi

Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto Memberikan Keterangan Kepada Awak Media Tentang Ledakan Di Rumah Warga Blumbang, Kabupaten Karanganyar, Selasa (25/03). Dian Tanti Burhani
Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto Memberikan Keterangan Kepada Awak Media Tentang Ledakan Di Rumah Warga Blumbang, Kabupaten Karanganyar, Selasa (25/03). Dian Tanti Burhani

Karanganyar - Ledakan diduga berasal dari petasan rakitan terjadi di sebuah rumah di Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu Karanganyar, Selasa malam (25/03). Akibatnya enam orang terluka, termasuk lima remaja. 


Enam orang terluka adalah IDN (14), RGF (15), ALF (15), KPY (15), dan IAN (14). Mereka mengalami luka bakar serius di berbagai bagian tubuh.

Liputan sebelumnya dapat dibaca pada tautan berikut:

Tragedi Ledakan Petasan Di Tawangmangu, Enam Orang Terluka

Polres Karanganyar segera menindaklanjuti dengan melakukan sterilisasi di lokasi kejadian. Kondisi rumah rusak dan atapnya hancur. Polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini.

Kapolres Karanganyar, AKBP Hadi Kristanto sampaikan ledakan terjadi saat lima remaja sedang merakit petasan di lantai dua rumah milik Murtini. Murtini si pemilik rumah juga menjadi korban.

"Saat ini lokasi kejadian sudah disterilkan. Termasuk mengankan barang bukti berupa sisa bubuk mesiu dan kertas," papar Kapolres.

Pihak kepolisian saat ini sedang melakukan investigasi mendalam di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab pasti ledakan dan menentukan tanggung jawab atas insiden tragis ini. 

Disampaikan  juga Polisi melakukan olah TKP dan juga meminta keterangan dari para saksi. Dengan kejadian tersebut pihak kepolisian juga makin intens melakukan razia.

"Kami menghimbau masyarakat untuk menyerahkan petasan kepada pihak kepolisian," lanjutnya.

Pemilik rumah, juga menjadi korban dalam ledakan ini. Ia mengalami luka robek di dahi akibat terkena serpihan puing dari atap rumahnya. 

Meskipun sempat dirawat di rumah sakit, ia kini telah diperbolehkan pulang. Murtini mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab ledakan tersebut, karena ia berada di lantai satu rumah saat kejadian. 

"Saya sempat memperingatkan anak-anak untuk berhenti bermain karena sudah larut malam, sebelum ledakan dahsyat itu terjadi," pungkasnya.