Ketua DPD Korps Alumni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jawa Tengah, Hendrar Prihadi, menyebut politik identitas berpotensi merusak keutuhan bangsa.
- Jelang Penutupan, Tiga Orang Sudah Daftar Penjaringan Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Dari Demokrat
- Bakal Calon Bupati Demak, Teguh Sapto Utomo Ambil Berkas Pencalonan Di PPP
- Neno Warisman Dihadang, PA 212 Minta Jokowi Fair Bertarung
Baca Juga
"Maka hal ini harus dihindarikan agar bangsa (Indonesia) ini tetap kokoh," katanya, saat singgah di kediaman Sekretaris DPD Korps Alumni KNPI Kabupaten Magelang, Asfuri Muhsis, Jumat (23/12/2022) malam.
Contoh tampak dalam pilpres kemarin. "kamu tidak seagama dengan kita, kamu bukan saudara saya warna kulit kita tidak sama". Yang seperti itu sudah diselesaikan oleh para pendiri bangsa sebelum Indonesia merdeka.
'Jadi, seharusnya sudah tidak ada lagi hal-hal seperti itu," kata Hendy, sapaan akrab mantan Walikota Semarang, di sela mengukuti sarasehan nasional dan rapat kerja DPD Korp Alumni KNPI di pendopo drh Soepardi Setkab Magelang.
Dia mengingatkan, sudah dirumuskan bahwa yang paling tepat untuk bangsa ini adalah Pancasila. Karena dasar negara itu memadai semua kepentingan, semua agama, semua budaya dan etnis untuk Indonesia lebih maju.
Karena itu, Hendy mengajak generasi muda, teman-teman KNPI yang masih aktif, untuk mengingat pesan Presiden Joko Widodo. Yakni, tahun 2045 Indonesia akan memasuki masa keemasan.
Di bawah kepemimpinan Joko Widodo, sekarang ini, Indonesia sudah masuk urutan ke-7 ekonomi terbesar di dunia. Pada tahun 2045 targetnya Indonesia harus bisa mencapai urutan ke 4 ekonomi terbesar di dunia. Hal ini sangat mungkin karena kekuatan Indonesia adalah penduduk Indonesia sangat besar.
"Ini bisa menjadi pasar domestik yang kemudian mampu membuat produk dalam negeri dan mempekerjakan tenaga kerja Indonesia dan pasti pertumbuhan ekonomi akan semakin baik," beber Hendy.
Hendy kemudian menjelaskan alasan dibentuknya Korps Alumni KNPI se-Jawa Tengah. Yakni, untuk menjaga kondusifitas serta menjalin silaturahmi dan membahas isu-isu nasional yang kemungkinan masuk ke wilayah daerah seperti radikalisme yang berupaya merongrong keutuhan bangsa.
"Senior sesepuh-sesepuh KNPI ini mesti memberikan masukan kepada adik-adik kita kalau buat acara jangan hanya yang sifatnya ceremonial saja. Yang paling penting menguatkan kawan-kawan bahwa kita sebagai warga bangsa ini harus mampu memelihara rasa nasionalisme," kata Hendy.
Dia berharap, upaya alumni KNPI se-Jawa Tengah terus berkomunikasi bisa menghasilkan sebuah kekuatan bersama terutama untuk bisa menyampaikan ke jajaran KNPI hari ini, bahwa yang paling penting Roh KNPI harus tetap terjaga.
"Kita ini ada di sebuah institusi yang warnanya beda-beda, muatan politiknya beda-beda tetapi harus tetap jadi satu yaitu Pemuda Indonesia," tandas Hendi.
- Dialog Green Life Taruna Merah Putih Hadirkan Puteri Lingkungan Indonesia
- Bacaleg PDI-P Salatiga Jalani Tes Kesehatan
- Quick Count Tak Bisa Dimanipulasi, Pangi Syarwi Chaniago Kritik Sikap Ganjar dan Anies