Polri Akui Banyak Kapal Ilegal Muncul Di Danau Toba Saat Liburan

Keberadaan kapal-kapal penyebrangan ilegal yang ramai muncul di Danau Toba, Sumatera Utara saat liburan diakui Mabes Polri.


Kabagpensat Divhumas Polri, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan bahwa kapal-kapal ini kerap muncul saat liburan dan mengabaikan prosedur yang telah ditetapkan.

Memang situasi informasi di lapangan banyak kapal-kapal di hari raya seperti itu yang muncul tak resmi. Ini kita coba evaluasi nanti, untuk kita bisa berikan sanksi bersama stakeholder lainnya," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/6).

Kapal-kapal ilegal yang mengabaikan prosedur ini membuat Polri dan aparat lain tidak memiliki pegangan data resmi. Termasuk tentang manifest jumlah penumpang.

Dia kemudian mencontohkan tragedi KM Sinar Bangun. Tidak ada data resmi tentang manifest penumpak kapal yang tenggelam pada Senin (18/6) itu. Sementara saat ini ada  178 yang diduga penumpang kapal berdasarkan laporan keluarga dan kerabat korban.

Engga ada (data resmi) karena terkendala tidak ada manifest. Sistemnya penumpang naik, bayar di tempat (di atas kapal)," sambungnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL

Yusri menjelaskan, saat ini ada 350 personel gabungan Basarnas, TNI, dan Polri serta relawan yang dikerahkan untuk mencari para penumpang yang belum ditemukan.

Pencarian dibagi dalam tiga zona, yakni Zona I tempat tenggelamnya kapal, Zona II di 100 meter sebelah kanan dari tenggelamnya kapal, dan Zona III sekitar 100 meter sebelah kiri dari tenggelamnya kapal.

Selain mengerahkan personel, tim gabungan juga menggunakan bantuan alat remotely operated underwater vehicle atau ROV untuk mendeteksi logam hingga kedalaman 200 meter.