Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) memastikan gelaran MXGP di Jawa Tengah tetap digelar di Kota Semarang.
- Turnamen Mobile Legend Siap Cetak Atlet E-sport
- Kibarkan Kemenangan Harga Mati, Persiku Optimis Bertahan Kasta Liga 2
- Les Blues Mendarat Di Paris Disambut Teriakan Histeris "Merci"
Baca Juga
Hal itu ditegaskan Sekretaris Jenderal (sekjen) PP IMI, Jeffrey JP. Ia mengatakan memang sudah kewajiban PP IMI untuk menangani even otomotif kelas internasional.
"Hal ini juga untuk meredam permasalahan yang ada di daerah (penolakan rekomendasi IMI Jateng). Lagipula, memang wewenang PP IMI untuk even internasional," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (20/3/2019).
Ia berujar penyelenggaraan MXGP Semarang pada 2018 lalu dianggap sukses besar.
Bahkan, MXGP Semarang mendapat penghargaan kategori salah satu pelaksanaan terbaik.
Tidak hanya itu, para rider dunia juga suka dengan arena balap di Kota Semarang.
"Kami pastikan tetap digelar di Semarang sesuai jadwal (kalender event). Saya kira semua pihak harus memikirkan untuk menyukseskan ini demi kepentingan yang lebih besar," jelasnya.
Jeffrey mengatakan bicara MXGP saat ini tidak lagi bicara kota Semarang tetapi harga diri bangsa Indonesia.
Kalaupun ada permasalahan pada penyelenggaraan sebelumnya, ia menganggap hal itu sebagai pembelajaran.
"Kami tetap mengomunikasikan agar masalah kemarin tetap selesai," jelasnya.
Benk Mintosih, Wakil Ketua PHRI Jateng mendukung MXGP kembali digelar di Kota Lumpia. Ia tidak ingin ajang motorcross dunia itu batal digelar.
"Tahun lalu semua hotel hampir penuh semua. Kalau engga jadi, kerugianng sebut saja 1.000 kamar, dikalikan misalnya Rp 400 ribu denga rata rata seh lima malam," katanya.
Tidak hanya itu, ajang MXGP merupakan kesempatan kota Semarang untuk mencari perhatian dunia dan masyarakat luas.
Apalagi saat ini eranya digital dan segala berputar di dunia maya.
"Kalau insan perhotelan suka kalau pemkot bikin acara-acara yang melibatkan tamu stay di semarang. Upaya tahun lalu sudah cukup bagus. Tinggal melibatkan anak anak muda untuk ikut mempromosikan melalui sosmed," ujarnya.
Joko, terapis yang sempat menjadi pemijat atlet MXGP, pun berharap dapat dipanggil lagi jika gelaran itu kembali ada.
Ia mengatakan ajang MXGP tahun lalu menurutnya sukses, ramai dan membuat kota Semarang lebih dikenal.
"Pengennya ada lagi plus lebih bagus dari kemarin," ujarnya.
- Pemkot Solo Siapkan 65 Bus Low Deck Dukung ASEAN Para Games 2022
- Empat Pilar Absen di 16 Besar Liga 3 Nasional, Persiku Tak Goyah Kalahkan Persekabpas Pasuruan
- Kartini Run Jepara 2025, Berlari Mengenakan Kebaya Dan Kostum Unik