Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Semarang resmi berakhir pada Senin (9/5) secara serentak di Jawa-Bali dan diluar daerah Jawa-Bali.
- Kapolres Pemalang Targetkan 36 Ribu Warga Divaksin Hingga 17 Agustus
- Hari Osteoporosis Nasional Dibanjiri Ribuan Orang
- Beberapa Indikator Pengaruhi Kota Semarang yang Saat Ini Berada di Level 2
Baca Juga
Berakhirnya PPKM yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat ini karena selama tiga pekan terakhir tidak ditemukan daerah yang masuk dalam level empat. Bahkan Kota Semarang sudah masuk dalam Level 1 sejak beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan kasus Covid-19 di Kota Semarang selama masuk Level 1 juga terbilang stabil. Bahkan usia Lebaran ini, Hakam menyebut tidak ada kasus baru yang muncul.
“Setelah Lebaran pun di Kota Semarang tidak ditemukan kasus baru alias zero case, tapi kita tetap harus waspada walaupun PPKM berakhir,” kata Hakam, Selasa (10/5).
Sesuai dengan peraturan Walikota (Perwal) meski PPKM sudah berakhir, Dinas Kesehatan Kota Semarang akan tetap fokus dalam pengawasan kondisi kesehatan masyarakat Kota Semarang.
Pihaknya akan mengawasi kondisi kesehatan warga Semarang dalam 2 hingga 3 pekan kedepan pasca libur Lebaran.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus baru pasca libur Lebaran.
“Protokol kesehatan jadi tumpuan dan fokus kita sekarang ini karena kalau sampai ada kejadian seperti yang kemarin terjadi lagi maka bisa membuyarkan keinginan kita untuk gas pol sektor perekonomian,” jelasnya.
Hakam menyebut jika dalam tiga pekan kedepan tidak ada lonjakan kasus baru, maka sektor pendidikan baik sekolah hingga perguruan tinggu bisa melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh.
Dinkes, dalam tiga pekan kedepan akan terus melakukan random sampling. Selain itu satgas Covid di masing-masing wilayah juga kembali diaktifkan untuk melakukan penilaian protokol kesehatan yang dilakukan ditingkat masyarakat. Selain itu, vaksinasi booster juga akan terus digenjot.
“Yang jelas belum boleh lepas masker, karena kita tidak boleh negatif false makanya kita tetap berusaha melakukan random sampling. Selama 2 hingga 3 minggu ke depan ini kita tetap harus waspada, wait and see,” pungkasnya.
- BPJS Ketenagakerjaan Bidik Jamsos untuk Pengurus dan Petugas Gereja di Sukoharjo
- Sembari Menunggu Logistik Sinovac, DKK Data Anak Usia 5 - 11 Tahun
- Tekan Kasus Kekerasan Pada Perempuan dan Anak, Kecamatan Semarang Barat Tingkatkan Kualitas Pendampingan