Hingga saat ini pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih maju mundur. Salah satu sebabnya karena Gerindra belum menemukan mitra koalisi.
- Fahri Hamzah: KPK Cari Sensasi Di Lapas Sukamiskin
- Perolehan Suara Pileg 2024 Melejit, PPP Percaya Diri Bidik Kursi Bupati Rembang
- KPU Jawa Tengah Tetapkan Pemenang Pilkada Serentak 2024, Jadwal Kemungkinan Mundur Sampai Maret
Baca Juga
Pemerhati politik sekaligus Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan di saat-saat seperti ini, Prabowo sedang mengukur kesetiaan PKS.
"Prabowo sedang mengukur juga kesetiaan koalisinya. Terutama PKS yang sudah jadi soulmate," ucap Iwel, Sabtu (31/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Gerindra masih terhadang dengan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) 20 persen suara. Gerindar yang hanya memiliki 13 persen suara tidak bisa mengajukan pasangan capres-cawapres sendiri.
Sementara itu, saat ini PKS sedang menggodok capres atau cawapres internal yang berjumlah sembilan orang.
Menurut Iwel, dalam menjaga konsolidasi internal, PKS akan terus 'memasarkan' sembilan bakal capres atau cawapres internal tersebut.
Dengan demikian, PKS belum akan menyatakan mendukung atau tidak mendukung Prabowo dalam waktu dekat.
Iwel memperkirakan, PKS baru akan memutuskan dukungan untuk Pilpres 2019 selesai Pilkada 2018 akhir Juni atau jelang pendaftaran pasangan capres-cawapres pada awal Agustus.
Sebelumnya, banyak yang memperkirakan Prabowo akan deklarsi nyapres di forum Rakornas Gerindra pada 11 April, dengan syarat PKS sudah dukung Prabowo.
- Tanggapi Pernyataan Keras Trimedya, Ganjar Tegaskan Capres Urusan Ketum PDIP
- Wasekjen: Golkar Solid, Yang Bilang Konsolidasi Sepi Mungkin Sedang Tertidur
- Mawahib Afkar Nyalon Bupati Kudus, Para Makelar Motor Siap Pasang Badan