Koalisi Save KPK Jateng meminta presiden mengevaluasi kinerja panitia seleksi calon pimpinan KPK yang dinilai belum menegakkan integritasnya dalam proses seleksi tersebut.
- Waketum Gerindra: Menteri Rini Harus Copot Dirut PLN
- Partai Golkar Karanganyar Diprediksi Kehilangan Kursi di DPRD
- Musrenbangwil Sobosukowonosraten, DPRD Jateng Tekankan Enam Prioritas Pembangunan
Baca Juga
Ketua Pattiro Jateng, Amri Wijayanto mengatakan, cukup banyak ketentuan dalam penegakan integritas calon pimpinan KPK yang diabaikan oleh pansel.
"Proses seleksi yang tidak transparan dan mendasarkan pada nilai-nilai integritas maka tentu akan menghasilkan pimpinan KPK menjadi bumerang bagi lembaga ini sendiri," katanya.
Pansel KPK, kata dia, selama ini selalu menjadi sorotan masyarakat, seiring harapan publik terhadap KPK sebagai lembaga yg masih diharapkan dalam pemberantasan korupsi.
Ia mengatakan, perhatian luas masyarakat ini tentu saja menjadi pertaruhan yang besar terhadap kepemimpinan Jokowi.
Ia menyebut, setidaknya ada tiga persoalan yang dihadapi Pansel KPK dalam proses seleksi. Diantaranya catatan rekam jejak yang tidak dipertimbangkan, calon pimpinan KPK ada yang belum menyerahkan LHKPN, dan pansel tidak transparan.
Di awal pemerintahannya, ia mengharapkan Presiden Jokowi memberi harapan baru terhadap pencegahan korupsi.
- Bimo Alit: Kami Ingin Ulang Kejayaan Partai Golkar Di Pemilu 2024
- Antisipasi Kecurangan Pilkada, Bawaslu Datangi Lapas Semarang
- Gerbang Watugong Minta Pemerintah Menjamin Pemenuhan Hak Kebebasan Beragama JAI