DPRD Karanganyar segera memanggil ketua KONI Karanganyar untuk dimintai pertanggungjawabannya. Buntut dari kekecewaan prestasi olahraga kontingen Karanganyar di Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Karanganyar 2018 yang digelar di Solo merosot tajam,
- BAZNAS Gelar Gerakan Cinta Zakat untuk Penanggulangan Stunting
- Aspirasi Warga, Hentikan Pabrik Semen di Pracimantoro!
- Pemkot Solo Hibahkan 7 Ekor Sapi Kurban untuk Masjid di Lima Kecamatan
Baca Juga
Dalam Porprov 2018, Kontingen Karanganyar menempati urutan ke 29 dari 35 kota/kabupaten yang berlaga dalam olahraga 4 tahunan Propinsi Jawa Tengah dengan perolehan 4 emas, 9 perak dan 21 perunggu.
Capaian ini jauh dari hasil yang ditargetkan KONI Karanganyar masuk10 besar atau setidaknya bertahan di 14 besar seperti gelaran Porprov Jateng di Bayumas, Karanganyar saat itu menempati posisi ke 14 dengan meraih 13 emas, 17 perak dan 20 perunggu.
Ketua DPRD Karanganyar Sumanto mengaku sangat kecewa dengan prestasi yang merosot tajam. Dan kegagalan KONI Karanganyar mengantarkan atletnya untuk mendulang prestasi harus dijelaskan.
"KONI harus bertanggungjawab itu. Kenapa bisa turun (prestasinya) padahal yang lain naik. Inikan artinya pembinaanya tidak berjalan," jelas Ketua DPRD Karanganyar Sumanto kepada RMOLJ ateng di kantornya, Rabu (31/10).
Sumanto juga tegaskan ketua KONI yang menjadi pemimpin di bidang olahraga harus menunjukkan prestasi dan jangan menurunkan prestasi.
Ketua KONI diminta harus melakukan evaluasi secepatnya. Kedepannya akan bagaimana usai kegagalan di ajang Porprov 2018. Padahal anggaran untuk KONI rutin diberikan tiap tahunnya.
"Wong dana (pembinaan) rutin diberikan tiap tahun. Bahkan ada kenaikan di cabang-cabang tertentu. Nanti biar komisi yang bersangkutan nanti membuat agenda (pemanggilan). Karena ini sangat memprihatinkan," tandasnya.
Selain itu, terkait adanya rumor yang menyebutkan adanya anggaran titipan yang masuk di KONI Karanganyar dengan tegas Sumanto membantahnya. Menurutnya tidak ada itu anggaran titipan.
"Nggak ada itu. Anggaran kok di titipkan. Yang ada anggaran itu harus dilaksanakan," bantahnya.
Sementara itu Kiswadi Agus, Koordinator Masyarakat Handarbeni Karanganayar (Mahaka), menyambut baik rencana pemanggilan KONI Karanganyar oleh DPRD terkait jebloknya prestasi kontingen Karanganyar. Padahal anggaran dari APBD setiap tahun rutin digelontorkan yang nominalnya terus meningkat.
"Terpuruknya prestasi olah raga di Karanganyar ini, merupakan wujud ketidakmampuan KONI dalam membina olah raga sehingga gagal di Porprov Jawa Tengah. Itu harus dijelaskan," tegas Kiswadi Agus.
Menurutnya jumlah nominal anggaran yang digelontorkan senilai Rp2,9 miliar masih ditambah lagi dengan anggaran perubahan, sangat tidak sebanding dengan prestasinya.
Seharusnya dengan nominal yang fantastis, KONI bisa mempersiapkan atletnya dengan matang. Caranya dengan mencari dan membina bibit unggul di masing-masing cabang olah raga.
"Merosotnya prestasi di ajang Porprov menunjukkan ini suatu kegagalan dalam pembinaan atletnya. Alangkah baiknya jika ketua KONI mengundurkan diri saja dan meminta maaf kepada masyarakat karena kegagalan prestasi olah raga di ajang Porprov. Dan mengundurkan saya rasa lebih elegan. Kegagalan di Porprov bagaikan kado pahit di HUT 101 Karanganyar," ujarnya.
Sementara itu saat hendak mengkonfirmasi hal tersebut pada Ketua KONI Karanganyar Suprapto mengaku sedang ada rapat sehingga tidak bisa diganggu.
"Maaf saya baru rapat " terang Suprapto.
Namun, saat RMOL Jateng mendatangi sekertariat KONI di gedung Nyi Ageng Karang, menurut salah satu staf Koni mengatakan bila Prapto tidak masuk ke kantor.
"Pak Prapto tidak masuk hari ini. Hari ini tidak ada rapat di KONI, kalau kemarin iya. Mungkin rapatnya di luar kantor," terang salah satu staf Koni yang berjaga di kantor.
- Plt Bupati Sukoharjo Tekankan Pentingnya Keseimbangan Pembangunan Fisik dan Spiritual
- e-KTP Dan Pelindungan Data Pribadi
- Wali Kota Semarang Gencarkan Biopori Untuk Cegah Banjir Dan Olah Sampah Organik