Delapan Kades Deklarasi Stop BAB Sembarangan

Delapan kepala desa di Kecamatan Kaliwungu Selatan mendeklarasikan gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan atau ODF (Open Defecation Free).


Deklarasi bersama itu juga diikuti Forkompimcan Kaliwungu Selatan yang dilakukan di lapangan desa Darupono. Deklarasi ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama Stop BAB Sembarangaran disaksikan Bupati Kendal Mirna Annisa dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Agus Sumaryono.

Camat Kaliwungu Selatan, Boedi Koentjoro mengatakan, program Stop BAB Sembarangan ini telah dimulai sejak 2015 dengan pembangunan jamban permanen ataupun MCK (Mandi Cuci Kakus).

Tahun ini terhitung sudah berhasil, meskipun belum seluruhnya warga memiliki jamban. Beberapa desa juga telah membangun WC umum agar warga desanya tidak lagi BAB disungai," katanya.

Dari 16.238 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Kalsel yang sudah memiliki jamban permanen sebanyak 13.690 KK. Sedangkan 2.402 KK belum memiliki. Sementara ini mereka yang belum punya jamban ya ada yang numpang jamban milik tetangga terdekatnya. Kami selalu sosialisasikan program area bebas BAB sembarangan," jelasnya.

Sementara 146 KK masih berupa kakus cemplung atau kakus yang belum permanen. "146 KK ini dalam waktu dekat akan kami benahi dengan bantuan maupun mandiri. Sehingga mereka bisa memiliki kesadaran untuk hidup sehat dengan memiliki jamban sendiri," tambahnya.

Kepala Puskesmas Kalsel, Dr Hesti Sulistiyaningsih mengatakan, jika Kalsel sudah mencapai Open Defacation Free atau sudah bebas dari BAB sembarangan. Sosialisasi dan pembinaan sudah kami lakukan sejak tahun 2014. Sudah ada ribuan jamban warga dibangun jadi mereka sudah memiliki kesadaran diri untuk hidup sehat," katanya.

Kepala Plt Dinas Kesehatan Kendal, Agus Sumaryono mengatakan, selain Kecamatan Kalsel ada tiga kecamatan yang melakukan deklarasi ODF yakni Kecamatan Kaliwungu, Kota Kendal dan Weleri.

Bupati Kendal, Mirna Annisa mengatakan, berharap bahwa deklarasi tersebut tidak sekedar jadi acara seremonial saja melainkan betul-betul tertanam kesadaran untuk warga menjaga kebersihan dan kesehatan.

"Jika setiap warga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, maka akan tercipta lingkungan masyarakat yang bersih dan tingkat kesehatan meningkat. Jadi warga harus benar-benar memperhatikan pentingnya akan kesehatan, dimulai dari kesehatan lingkungan hingga ke pribadinya," katanya.