Pencairan program kredit Sami Bingah mulai diserahkan kepada nasabah oleh Perumda BPR Bank Salatiga, di aula kantor setempat, Kamis (6/10).
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- Ketua DPRD Menyebut Ada Alat Media di RSUD Salatiga Belum Terpakai
- DPRD Sebut Capaian PAD di Salatiga Jadi Catatan Khusus
Baca Juga
Penyerahan oleh Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit pun 'mewanti-wanti', agar sebagai penyalur Perumda BPR Bank Salatiga tidak membiarkan nasabah begitu saja.
"Saya usul, setelah pinjaman diserahkan jangan biarkan. Nah, harus ada tim yang dibentuk di sini untuk melakukan pendampingan terhadap usaha ini," kata Dance Ishak Palit.
Pemikiran Dance ini bukan tanpa alasan. Ia berpikiran, ketika nasabah awal peminjaman berjumlah nominal kecil berjalannya waktu usaha bisa mengajukan pinjaman berlipat. Alhasil, usaha para nasabah sebagian besar pelaku UMKM di Salatiga akan semakin berkembang. Oleh sebab itu, harus ada tim mendampingi.
"Sekarang Rp5 juta selesai, besok pinjam Rp10 juta. Besok Rp10 juta selesai besoknya selesai Rp 20 juta. Karena memang, Kredit 'Sami Bingah' dengan bunga 0,4 persen per bulan di Perumda BPR Bank Salatiga terbilang kecil dan sebagian disubsidi pemda," ungkap dia.
Pihaknya bersama seluruh anggota DPRD Salatiga dan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi akan mengupayakan agar nasabah mampu membayar sesuai dengan pendampingan dan terjadi perkembangan usaha.
"Saya berpesan, (pinjaman yang di dapat) jangan konsumtif benar-benar untuk kebutuhan bisnis," pungkasnya.
Sementara, Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mencoba berbagi pengalaman kepada pelaku UMKM. Membangun sebuah usaha jika ingin bertahan, bukan hanya modal profit tapi juga bermodalkan kepercayaan dan kejujuran.
"Saat saya menjadi 'mclaren' (makelar), ternyata pelajaran yang saya peroleh itu adalah bisa dipercaya, jangan berbohong, karena keberkahan itu adalah kejujuran. Diberi jalan Tuhan, dagang itu modalnya jujur," terangnya.
Ia pun percaya, dalam konteks berdagang pasti memiliki pasang surut. Begitu pun dalam pengambilan kredit, ia meminta nasabah tidak menggunakan aliran kebatinan jika ada masalah atau macet saat pembayaran.
"Saya berpesan, tidak menggunakan aliran kebatinan tapi datang ke bank terkait dan akan dicarikan solusi. Inilah sebagai itikad baik dari Perbankan," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Direktur Perumda BPR Salatiga Darto Supriyadi.
"Kehadiran kredit 'Sami Bingah', berarti dia yang hari ini hadir 'bingah' semua karena dapat pinjaman. Berarti 'ojo lali ngangsur ya lancar engko ditambah meneh," ucap Darto.
Ia pun menandaskan, program Kredit 'Sami Bingah' adalah realisasi dari rencana DPRD Salatiga dalam hal ini inisiatif Ketua DPRD Salatiga untuk membantu UMKM di saat terpaan pandemi Covid-19.
"Yang kedua harapannya setelah nanti diterima kredit Ini usaha, Bapak Ibu bisa berkembang. Kenapa berkembang karena inilah salah satu harapan kita semua, bahwa masyarakat Salatiga ini harus makmur lewat 1001 jalan, salah satunya adalah lewat ini. 'So Sweet' gitu kira-kira," tutur Darto.
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- Ketua DPRD Menyebut Ada Alat Media di RSUD Salatiga Belum Terpakai
- DPRD Sebut Capaian PAD di Salatiga Jadi Catatan Khusus