Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit menduga ada alat medis RSUD Salatiga belum digunakan.
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- DPRD Sebut Capaian PAD di Salatiga Jadi Catatan Khusus
- Ketua DPRD Salatiga : Ada Pengaduan Rakyat Anggota Dewan Harus Solutif
Baca Juga
"Maaf sebelumnya, sepertinya banyak ada yang mungkin belum dipakai alatnya padahal beli. Buka salah pembeli, bukan salah pasien tapi saat menjualnya yang perlu di perhatikan," kata Dance Ishak Palit di tengah Forum Konsultasi Publik bersama Tokoh Masyarakat (Ketua RW) di Ruang Kaloka, Gedung Setda Lantai 4, Pemkot Salatiga, Jumat (13/10).
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi, Sekda Wuri Pudjiastuti, swrta jajaran petinggi RSUD Salatiga diantaranya Direktur RSUD Salatiga dr. Ryani Isyana Pramasanthi, M.Kes., serta Wakil Direktur Pelayanan RSUD Salatiga). Dr Aljuned Prasetyo mengatakan.
Dance tidak hanya mengkritisi alat medis di RSUD Salatiga, penguatan kesehatan dimulai dari lingkungan.
“Karenan kesehatan itu melihat musim. Banyak penyakit yang muncul di musim saat ini," ungkap dia.
Menurut dia, dilihat dari Bed Ocupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kota Salatiga saat ini bisa menyampai 80-an persen tapi pendapatan juga harus naik.
Namun ia mengingatkan kepada masyarakat untuk mengenali kondisi kesehatan sedini mungkin.
"Penanganan dini harus cepat. Lebih baik menangani secara dini. Puskesmas konsultasi yang sehat. Konsultansi kesehatan itu penting. Jangan menunggu tindakan dulu, tapi saat layanan di pemukiman," akunya.
Dance juga meminta RSUD Salatiga untuk membuka layanan hotline sehingga tidak perlu pihak ketiga untuk bisa mengambil tindakan penanganan pertama.
"Kuncinya komunikasi. Ingat saat ini elnino. Salatiga bisa mencapai 33-34 derajat celcius, sangking panasnya. Menjaga kesehatan sangat penting saat ini," imbuhnya.
Sementara, Direktur RSUD Salatiga periode 2021- Sekarang dr. Ryani Isyana Pramasanthi, M.Kes. melalui Wakil Direktur Pelayanan RSUD Salatiga). Dr Aljuned Prasetyo mengatakan, saat ini RSUD Salatiga gencar mensosialisasikan serta menginformasikan layanan dimiliki RS plat merah itu.
"Layanan yang dimiliki RSUD Salatiga sekaligus menjadi bagian dari akuntabilitas Rumah Sakit kepada masyarakat. Dan melalui ini kegiatan masyarakat tahu sebenarnya layanan apa saja termasuk mana yang dilayani oleh BPJS mana yang non BPJS," ungkap Aljuned.
Sejumlah perwakilan Ketua RW 2 Gendongan mengapresiasi adanya Forum Konsultasi Publik bersama Tokoh Masyarakat karena jika ada presepsi tidak tepat dapat diluruskan ke tengah masyarakat.
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- DPRD Sebut Capaian PAD di Salatiga Jadi Catatan Khusus
- Ketua DPRD Salatiga : Ada Pengaduan Rakyat Anggota Dewan Harus Solutif