Program Super Tangguh Berpengaruh Entaskan Kemiskinan di Salatiga

Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit menyebutkan jika Program Super Tangguh yang dijalankan Penjabat Wali Kota berpengaruh pada pengentasan kemiskinan.


Hal ini dilontarkan Dance di tengah saat menyampaikan pokok-pokok pikiran DPRD dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Salatiga 2024, di Hotel Laras Asri Resort & Spa, Kamis (16/03).

"Program Super Tangguh yang dijalankan Penjabat Wali Kota berpengaruh pada pengentasan kemiskinan, karena fokus pada sasaran warga miskin, dan diampu oleh beberapa OPD," kata Dance.

Anehnya, lanjut dia, angka kemiskinan Kota Salatiga nomer dua terendah di Jawa Tengah. Namun angka pengangguran Kota Salatiga diakuinya tinggi.

Data terakhir Tahun 2022, tingkat pengangguran lima besar ditempati Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Semarang dan Kota Pekalongan. Khusus Kota Salatiga berada di peringkat ketiga sebanyak 71,00%.

Penjabat Wali Kota Salatiga Sinoeng Rachmadi menyampaikan materi menyampaikan capaian dan rencana strategis yang akan dilaksanakan.

"Tema ke depan adalah mewujudkan Insan Sehat Dan Cerdas Menuju Salatiga Yang Bersih, Berilmu, Serta Berbudi Luhur. Ini sudah bulan ke 10 saya diizinkan bergabung di birokrasi Kota Salatiga. Minta izin akselerasi Bappeda dan TAPD. Dalam program Super Tangguh, untuk Lurah kalau tidak cocok dengan kebutuhan wilayah boleh ditolak. Nati secara berkala 6 bulanan akan saya evaluasi," papar Sinoeng.

Berkaitan dengan event besar yang melibatkan masyarakat dan UMKM dalam satu tahun, disebutkan Sinoeng ada 22 baik dari DPRD dan Dinas Budpar.

Ia mencatat betul harus ada laporan perputaran uang dalam kurun event tersebut. Ia tidak berharap keramaian muncul tapi tidak ada perputaran keuangan.

"Jangan sampai ramai tapi tidak ada yang belanja, banyak kunjungan tapi tidak ada yang menginap. Seizin dari pemerintah pusat terkait evaluasi SOTK kita arahkan untuk memaksimalkan pendapatan asli daerah," tambahnya.

Kepala Bappeda Kota Salatiga Agung Hendratmiko dalam laporan mengungkapkan bahwa tahapan Musrenbang sudah dilakukan dari tingkat bawah.

Pelaksanaan Musrenbang awal tahun ini, diakuinya adalah puncak pelaksanaan Musrenbang yang dimulai dari Musrenbang di tingkat RT dan RW.

"Kemudikan dilanjutkan Musrenbang Kelurahan, dan sampai pada saat musyawarah tingkat kota ini. Peserta 250 orang Forkopimda, OPD, vertikal, LSM TOMAS, tokoh perempuan, forum anak, forum difabel, dan disiarkan di YouTube. Untuk moderator adalah Dr. Rifqi Aulia Erlangga, Dosen Pasca Sarjana UIN Salatiga," tutur Agung.

Ia mengajak peserta agar dapat memberikan saran masukan, agar terdapat peningkatkan dokumen perencanaan pemerintah kota Salatiga.

"Mohon Ketua DPRD pokok-pokok pikiran DPRD dalam perencanaan Pembangunan  Daerah Kota Salatiga 2024. Untuk arah kebijakan pembangunan provinsi 2024 mohon kepada Ir. Tatak Wibiseno, Perencana Ahli Madya Bappeda Provinsi Jawa Tengah untuk menyampaikan," pungkasnya.