Simulasi pencoblosan dan rekapitulasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2020 digelar di kantor Kecamatan Mijen kota Semarang. Simulasi ini dilakukan mulai dari calon pemilih datang ke TPS hingga selesai pencoblosan.
- Ganjar Minta Polri Tingkatkan SDM Sistem Siber
- Sukseskan Pilkada, KPU Blora Gelar Simulasi Pemungutan Suara
- Tahapan Pemilu Dimulai Paling Lambat Juni 2022
Baca Juga
Simulasi pencoblosan dan rekapitulasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2020 digelar di kantor Kecamatan Mijen kota Semarang. Simulasi ini dilakukan mulai dari calon pemilih datang ke TPS hingga selesai pencoblosan.
Henry Casandra Gultom, Ketua KPU Kota Semarang, menjelaskan, nantinya calon pemilih sebelum masuk ke TPS akan di cek suhunya terlebih dahulu, jika suhunya lebih dari 37,3 maka akan melakukan pencoblosan di bilik luar yang telah disiapkan.
Setelah suhu sesuai, calon pemilih mencuci tangan, memakai sarung tangan plastik, mengambil surat suara kemudian masuk ke bilik.
Setelah mencoblos, surat suara masuk ke kotak suara, lalu sarung tangan bisa dibuang, kemudian akan ditetesi tinta, barulah calon pemilih mencuci tangan kembali sebelum meninggalkan TPS.
"Ini merupakan upaya kita mengidentifikasi daftar isian masalah yang kira-kira ada. Dengan simulasi yang real seperti ini, kita tahu langkah konkrit apa yang diambil," kata Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom, Sabtu (21/11).
Dalam simulasi tersebut juga diperlihatkan kasus dimana pemilih yang saat datang suhu tubuhnya normal tiba tiba pingsan di TPS.
Dua petugas TPS saat itu langsung sigap memakai hazmat untuk antisipasi. Pemilih yang pingsan itu kemudian dibopong keluar dan dibawa tim medis.
"Tiap TPS ada baju hazmat tidak hanya menolong yang sakit. Tapi kalau ada yang isolasi di rumah, sakit di rumah, atau isolasi di rumah dinas atau lainnya, ini untuk memastikan semua tahapan, semua kegiatan itu sudah sesuai protokol kesehatan. Iya didatangi setelah jam 13.00 siang," jelas Henry.
Dengan simulasi ini nantinya akan divideokan dan disebar ke dunia maya. Tujuannya agar masyarakat bisa melihat simulasi sebelum hari H pencoblosan, serta meyakinkan masyarakat jika saat tanggal 9 Desember nantinya kondisi dinyatakan aman.
"Kita akan buatkan video biar masyarakat tahu jadi tidak perlu dan kemudian tidak datang ke TPS karena semuanyasudah disiapkanoleh KPU dan difasilitasioleh Pemerintah Kota Semarang dan diamankan oleh kepolisian dan protokol kesehatan dipantauterus dari Dinas Kesehatan,†tambah Henry.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan koordinasi dengan petugas medis pasti dilakukan. Petugas puskesmas akan bersiaga untuk TPS yang masuk di ruang lingkup puskesmas.
"Jadi misal kelurahan ada 25 TPS, muter nanti. Mereka memantau TPS di wilayah kerja mereka. Temen-teman KPU sudah dapatkan Juknis," kata Hakam.
Pjs Wali Kota Semarang, Tavip Supriyanto mengatakan simulasi tersebut dimaksudkan juga untuk meyakinkan warga Kota Semarang agar menggunakan hak pilih dan tidak khawatir penanganan penyebaran COVID-19 di TPS.
"Jadi simulasi ini akan disosialisasikan ke masyarakat, proses Pilwalkot, tata cara dan protokol kesehatannya sudah dibuat sedemikian rupa agar masyarakat aman, jadi tidak perlu khawatir. Ayo sukseskan Pilkada Semarang dengan jaga protokol kesehatan," jelas Tavip.
- Bupati Karanganyar: Apapun yang Terjadi dalam Pemilu, Kita Harus Berjalan Bersama
- Pemkab Hibahkan Rp60 M untuk Pilkada
- Bawaslu Batang: Tenaga Honorer Pemkab Tak Dilarang Jadi Timses