Proyek Jembatan Kaca Tak Beres, Dewan Minta Pemkot Lihai Pilih Kontraktor

Gagalnya pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo yang melenceng dari target penyelesaian karena kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut dinilai tidak berkompeten, membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang angkat bicara.


Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengaku pihaknya sudah sering menyampaikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Dinas teknis agar memilih kontraktor berkualitas. Hal itu disampaikan Suharsono menyikapi kegagalan pembangunan jembatan kaca Tinjomoyo akibat molornya pembangunan.

"Kami sering sampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan dinas teknis dan bagian penyedia barang jasa pilih  kontraktor yang berkualitas,” kata Suharsono, Jumat (15/10).

Menurut Suharsono, kegagalan pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo ini menambah kesedihan masyarakat. Sebab, menurut dia, banyak penyedia jasa yang bisa lebih professional.

"Kegagalan pembangunan jembatan ini menambah deretan gelonya (sedihnya) masyarakat. Banyak penyedia yang bisa lebih profesional dan berpengalaman, tapi mengapa lagi lagi salah pilih penyedia. Pekerjaan senilai Rp 11 miliar gagal diselesaikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan pihaknya sudah memperkirakan peristiwa gagalnya pembangunan jembatan kaca Tinjomoyo ini saat melakukan pemantauan.

"Saat komisi melakukan pemantauan progres pembangunan jauh dari schedule target yang ditetapkan, melihat metode pekerjaan yang tidak baik, kemampuan yang jauh dari pengalaman, semua rombongan menyatakan ini pasti gagal dan tidak selesai,” tuturnya.

Sementara itu berdasarkan data dari LPSE Kota Semarang proyek pembangunan Jembatan Kaca Hutan Tinjomoyo memiliki nilai pagu paket Rp 12 miliar dengan pemenang kontraktor PT Putra Nanggroe Aceh. 

Proyek ini merupakan proyek dedicated atau program prioritas Pemerintah Kota Semarang. Namun pada kenyataannya, progres proyek tersebut justru mengalami deviasi hingga 25 persen.