Jakarta - Dengan dibekukannya pendanaan terhadap USAID yang selama ini memiliki program-program kesehatan dan kemanusiaan di seluruh dunia, Indonesia juga akan terkena dampaknya.
- Resmikan Ruang Rawat Inap Baru, Bupati Blora Ajak Insan RSUD dr. R. Soetijono Beri Pelayanan Terbaik
- Purbalingga Resmi Implementasikan Project SPHERES
- Disdikbud dan Dinkes Batang Intens Pantau Menu MBG
Baca Juga
Setidaknya dalam catatan redaksi melalui liputan RMOLJawaTengah diketahui bahwa USAID pada 2024 telah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk membasmi penyakit TBC (tuberculosis atau tuberkulosis) yang berbahaya.
Liputan sebelumnya tentang pembekuan dana USAID:
Dampak Putusan Presiden Trump Terhadap Pembekuan Bantuan Amerika
Provinsi Jawa Tengah diketahui memiliki berbagai program kerja sama dengan USAID untuk penyediaan sanitasi dan penyediaan air bersih sejak 2022.
Sementara kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah yang menerima pendanaan pembasmian TBC dan penyediaan sanitasi setidaknya adalah Kabupaten Tegal, Kota Semarang dan Kabupaten Kudus.
Dari berita yang diliput oleh RMOLJawaTengah disebutkan bahwa oleh Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) secara nasional tercatat sebanyak 1.909 kasus penderita TB tahun 2021, sementara pada tahun 2022 meningkat menjadi 2.385 kasus, dan tahun 2023 mencapai 2.693 kasus. Tidak mengherankan bahwa isyu penyakit tuberkulosis ini menjadi hal penting bagi kabupaten kota di Jawa Tengah.
Di Kabupaten Tegal disebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) membentuk Satuan Tugas Desa yang menanggulangi TBC untuk periode 2025-2029. Manager Provinsi Jawa Tengah USAID BEBAS TB, Endang Nuraini menyatakan ia memberikan harapan tinggi terhadap RAD Penanggulangan TBC Kabupaten Tegal untuk periode 2025-2029. Dalam liputan RMOLJawaTengah, hal ini dikutip dari ucapannya pada Selasa, (17/09/2024).
Endang menyatakan pentingnya RAD Penanggulangan TBC Kabupaten Tegal dapat merefleksikan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan (DKK) menargetkan eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2028, lebih cepat dari target nasional tahun 2030. Salah satu langkah utama yang diambil adalah membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TBC) yang melibatkan berbagai sektor, baik dari pemerintah mau pun non-pemerintah.
Wali Kota Semarang, Mbak Ita, tercatat menyatakan, “Mari bersama-sama kita wujudkan Kota Semarang bebas TBC pada 2028, dan terima kasih kepada USAID BEBAS-TB atas dukungannya," tambahnya pada Selasa, (23/07/2024).
Sementara Kabupaten Kudus dalam liputan RMOLJawaTengah pada Jumat, (08/03/2024), melaporkan adanya kolaborasi USAID dengan Pemkab Kudus untuk menjadikan wilayah itu sebagai proyek purwarupa (pilot project) untuk mengeliminasi tuberkulosis.
“Kolaborasi pentaheliks merupakan kunci untuk mempercepat pencapaian eliminasi TBC pada tahun 2030 mendatang,” ujar kata Sekretaris Tim Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis di Kudus, dr. Andini Aridewi yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus.
Jelas pembekuan kegiatan USAID oleh Menteri Luar Negeri Marcus Rubio, Indonesia setidaknya mengalami kesulitan terhadap pendanaan upaya penyediaan sanitasi dan air bersih serta penanggulangan eliminasi penyakit tuberkulosis.
- UNS Fasilitasi UTBK Ramah Disabilitas, Diikuti 10 Peserta
- Evakuasi Korban Pendaki Hilang Di Gunung Merbabu Dilakukan Pagi Ini
- Dindagkop UKM Rembang Mulai Lakukan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih