Psikolog: Orangtua Jangan Sepelekan Masalah Anak

Psikolog Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM), dr Putri SPsi
Psikolog Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM), dr Putri SPsi

Korban bullying yang berujung pada aksi bunuh diri salah satu siswi SMP di Kota Semarang, terus menuai sorotan banyak pihak. Salah satunya datang dari Psikolog Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) dr Putri SPsi.

Menurut Putri, kejadian memilukan itu seharusnya tidak terjadi jika orangtua peka akan perkembangan psikologi sang anak. Sebab, perkembangan psikologi anak bisa dilihat dari banyaknya perubahan sikap sehari-hari.

“Anak Baru Gede (ABG) itu rentan terpengaruh. Mereka bisa minder apalagi ada tekanan bullying dari teman-temannya. Karena itu, kita sebagai orang dewasa jangan menyepelekan bila ada anak atau remaja  yang ingin bercerita tentang apapun. Orang tua atau dewasa bisa mendengarkan dan memberikan panduan untuk bisa memberikan solusi atas masalah yang dihadapi,” katanya, Senin (15/1).

Namun, bila orang tua melihat ada gejala yang tidak beres pada anak terutama soal emosi atau kejiwaan, Putri pun menganjurkan untuk tidka malu untuk pergi ke psikolog, psikiater atau dokter spesialis jiwa.

"Anak yang mengalami gangguan kejiwaan itu masih memiliki masa depan, masih bisa sekolah dan dijamin negara, bisa konsultasi ke ahlinya" kata Putri.

Ia pun menjabarkan, ciri-ciri anak yang memiliki gangguan jiwa adalah bila sudah terganggu kehidupan sehari-hari, seperti tidak mau makan, susah tidur, mengurung diri, tidak mau sekolah, yang tadinya periang jadi pendiam, ini yang harus diwaspadai oleh orang tua ataupun guru.

 "Segera konsultasikan kepada ahlinya , jangan nunggu lama" pungkas Putri.