- Peringatan Hari Otda Ke-29, Bupati Blora Dorong Tata Kelola Transparan Dan Akuntabel
- Wabup Purbalingga: Bansos Tak Boleh Salah Alamat
- Audiensi ADKASI Dan ADPSI Kepada Dirjen OTDA Kemendagri Demi Perkuat Sinergi Otonomi Daerah
Baca Juga
Rembang - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Rembang mengandeng Walisongo Halal Center (WHC), Univesitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Senin kemarin (18/11) memberi pelatihan kepada 46 orang juru sembelih halal (Juleha) se-Kabupaten Rembang.
Pelatihan sehari penuh itu merupakan upaya Baznas menjauhkan produk olahan daging di Kabupaten Rembang dari keharaman.
Ketua Baznas Kabupaten Rembang, Mohammad Ali Anshory mengatakan, pihaknya tergerak untuk membina Juleha karena beberapa alasan.
''Alasan pertama karena sesuai undang undang, mulai 14 Oktober 2024 kemarin, semua produk, juleha dan rumah penyembelihan hewan ataupun rumah penyembelihan unggas harus bersertifikasi halal. Sementara di Kabupaten Rembang kami melihat sertifikasi halal ini masih sangat minim. Karenanya Baznas tergerak untuk memberikan pelatihan Juleha,'' kata dia.
Alasan lain pelaksaanaan pelatihan Juleha adalah memberikan perlindungan terhadap konsumen.
''Kami ingin semua konsumen produk olahan daging di Kabupaten Rembang benar-benar memperoleh barang yang disembelih secara halal,'' jelas dia.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Muchson mengapresiasi langkah Baznas Kabupaten Rembang yang memberikan pelatihan kepada Juleha. Pasalnya, selama ini sangat jarang ada instansi yang memperhatikan Juleha.
''Kami akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan Baznas untuk terus memperhatikan kehalalan produk yang beredar di Kabupaten Rembang,'' terang dia.
Direktur WHC UIN Walisongo Semarang, Dr Malikha ST Med MT mengatakan, setalah menjadi Juleha, juru sembelih memiliki toko daging. Terlebih apabila Juleha tidak menerima penyembelihan hewan ternak dari luar.
Dia menyebut di Jawa Tengah, jumlah toko daging yang dimiliki Juleha baru sekitar 300 gerai.
''Di Kabupaten Pati saja, baru ada satu toko daging dari Juleha. Kami mendorong Juleha di Rembang juga bisa memiliki toko daging sendiri,'' jelas dia.
Malikha juga mengatakan profesi Juleha saat ini juga sangat dibutuhkan di negara negara non-muslim. Dia mencontohkan di Australia banyak peternakan yang akan ekspor ke negara Islam membutuhkan Juleha.
''Karena produk daging dari Australia yang masuk ke negara Islam sangat banyak. Sementara Juleha di Australia sangat sedikit. Sehingga mereka membutuhkan banyak Juleha dari Indonesia,'' tandas dia.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak