Puluhan Keramba di Sungai Kecil Hidupkan Ekonomi Warga di Batang

Deretan kotak dari bilah bambu berjajar di sungai kecil RT 4 dan RT 19/RW 4, Desa/ Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Kotak bambu itu adalah keramba milik warga untuk budidaya ikan.


Puluhan keramba itu berukuran berbeda-beda, ada yang 2 meter x 0,6 meter hingga 2 meter x 1,8 meter. Saat dibuka, akan terlihat  ratusan ikan yang diiringi gemericik air.

"Keramba itu milik warga sini. Sejak 10 tahun lalu, warga memanfaatkan sungai kecil itu ternak ikan," kata Imam Sayogo (60) di lokasi, Senin (27/6).

Ikan hasil keramba itu menjadi tambahan penghasilan hingga untuk konsumsi pribadi. Jadi, jika warga ingin masak ikan, tinggal ambil di keramba.

Imam Sayogo adalah salah satu pionir budidaya keramba di desanya. Sekitar 10 tahun lalu, ia dan temannya berpikir cara memanfaatkan sungai di desanya.

Pikirannya itu muncul saat melihat jernihnya sungai desanya. Hingga akhirnya, ia berkonsultasi dengan pihak pemerintah desa. Kemudian, pihak pemdes meminta izin pada instansi yang mengelola sungai.

"Ternyata diizinkan. Hingga akhirnya berkembang sampai sekarang," jelasnya.

Pengurus Paguyuban Keramba Bawang, Mashudan (55) menyebut jenis ikan yang dibudidayakan mulai dari nila, ikan mas hingga bandeng. Penghasilan yang didapatkan dari budidaya pun baginya lumayan.

Ia mencontohkan harga 1 kilogram Nila bisa dijual Rp40 ribu. Peternak nila pun bisa panen enam bulan sekali.

"Satu keramba ukuran 2 meter x 0,6 meter bisa menampung 200 ikan nila. Kalau bandeng ya sekitar 150 ekor," jelasnya.

Mashudan mengatakan saat ini sudah ada 70 keramba di desanya. Manfaat budidaya ikan di keramba pun ternyata banyak.

Tiap pagi, para pemilik selalu membersihkan kerambanya masing-masing. Otomatis, membuat sungai menjadi bersih.

Lalu, tiap Minggu, warga selalu bekerja bakti membersihkan sungai. Sehingga, kebersihan sungai selalu terjaga.

"Kalau untuk makannya engga susah, di sungai sudah ada makanan. Selain itu, juga bisa pakai makanan biasa, seperti sisa nasi," tuturnya.

Mashudan bertutur bahwa budidaya ikan cukup membantu perekonomian warga. Adapun profesi warga desa Bawang bermacam-macam, mulai dari petani hingga pedagang.