PUPR Desak BBWS Tangani Tanggul Jebol di Desa Sriwulan Demak

Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana, segera menangani jebolnya Tnggul Sungai Miyong di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.


Hal tersebut disampaikan Direktur Operasional Kementrian PUPR, A. Gani Ghazali, saat meninjau lokasi dua titik tanggul Sungai Miyong yang jebol, dan merendam ribuan rumah di Perum Pondok Raden Patah, Desa Sriwulan, pekan lalu. "Secepatnya BBWS mengirimkan program dan pengajuan pendanaan ke Jakarta agar kita bisa cepat mengambil keputusan mengingat dana kita kurang akibat pandemi kemarin dan kita harus pintar-pintar memanagement," ucap Ghani Ghazali, Rabu (1/6) siang.

Gani menambahkan, BBWS seharusnya merespon cepat terkait tanggul tanggul kritis yang butuh penanganan cepat. "Kalau melihat kondisi seperti ini, BBWS seharusnya sudah mengajukan proposal proyek untuk penanganan darurar. Mengingat seluruh program baik jangka panjang dan pendek berada dikendali bbws Pemali Juana," tambah Dirops Kementrian PUPR tersebut.

Sepekan pasca jebolnya tanggul penahan Sungai Miyong yang berada di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung kabupaten Demak, hingga mengakibatkan ratusan pemukiman warga terendam banjir rob  setinggi 2 meter, kini berlangsung normal kembali. Meskipun tanggul yang jebol belum dilakukan perbaikan dan hanya ditutup dengan menggunakan karung berisikan pasir, dirasa warga sudah mengurangi dampak air yang masuk pemukiman.

Kepala Desa Sriwulan, Zamroni, mengatakan, jika saat ini kondisi masyarakat sudah kembali normal. Meski demikian, dirinya mengaku masih khawatir terhadap kondisi tanggul sungai menyong yang belum ada perbaikan dari pihak pemerintah dalam hal ini BBWS.

"Alhamdulillah, warga sudah beraktifitas seperti biasa. Namun kekawatiran warga masih tinggi akan datangnya kembali air pasang yang datangnya tidak bisa diprediksi," ucap Zamroni.

Orang nomor satu di desa Sriwulan berharap agar tanggul sungai menyong dibuatkan sheet pile atau teknologi mutakhir. Apapun yang tujuannya untuk memperkokoh tanggul sungai yang berdampak pada kenyamanan warga masyarakat.

"Tanggul sungai menyong harus dibangun dengan kuat agar tidak jebol kembali dan masyarakat tidak was was," tegas Zamroni.

Mengingat bulan Juli 2022 mendatang diperkirakan masih akan terjadi air pasang yang lebih tinggi dari bulan Mei kemarin, dirinya berharap agar bbws segera melakukan perbaikan tanggul yang jebol agar kejadian jebolnya tanggul sungai menyong tidak terulang kembali, pungkasnya.