Pemerintah Kota Pekalongan menggelar sebuah acara spektakuler yang menggugah selera, yaitu Festival Kuliner Pantura. Acara yang berlangsung dari Kamis (11/7) hingga Sabtu (13/7) ini dihelat di halaman Setda Kota Pekalongan, dihadiri oleh 60 stand peserta dari berbagai daerah sepanjang Pantura, mulai dari Jakarta, Cirebon, Solo, hingga Jawa Timur.
- Pendalaman Kasus Penataan Kawasan Di Zona II Candi Borobudur
- HM Rohaini Dorong Pemkot Semarang Promosikan Museum Kota Lama di Kalangan Pelajar
- Obyek Wisata di Kabupaten Batang Mulai Dibanjiri Pengunjung
Baca Juga
Festival ini bukan sekadar tempat berkumpulnya para penikmat kuliner, tetapi juga menjadi ajang promosi kekayaan kuliner khas daerah-daerah Pantura. Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, dalam sambutannya menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan aneka kuliner khas Pantura kepada masyarakat luas.
"Masyarakat atau pengunjung bisa menikmati beragam jenis kuliner khas dari daerah-daerah yang ada di sepanjang Pantura," ujarnya, Kamis (11/7) malam.
"Kota Pekalongan dan sekitarnya meramaikan acara ini hingga Sabtu malam. Ada 60 stand beragam kuliner Pantura di sini yang sangat direkomendasikan untuk dicoba. Dari garang asem, tauto, hingga megono, semua ada,"** tambah Afzan.
Pengunjung yang datang akan disuguhi berbagai macam makanan dan cemilan khas dari daerah Pantura. Dari Cirebon dengan nasi jamblang dan empal gentong, Solo dengan nasi liwetnya, hingga Pekalongan yang terkenal dengan megono dan soto tauto. Setiap daerah membawa ciri khas kulinernya masing-masing, menawarkan pengalaman rasa yang autentik dan beragam.
Mey Amna, salah satu peserta UMKM, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan berpartisipasi dalam festival ini.
"Festival ini sangat membantu UMKM dalam memasarkan produk kami dan membantu pendapatan sebagai ibu rumah tangga," ujarnya.
Yang menarik, pengunjung tidak dikenai harga tiket masuk untuk menikmati festival ini. Mereka bebas menikmati dan membeli aneka jenis kuliner khas Pantura yang disajikan di setiap stand. Ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin mencicipi berbagai makanan lezat tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
Tidak hanya masyarakat lokal, festival ini juga diharapkan mampu menarik minat wisatawan dari berbagai daerah. Keberagaman kuliner yang ditawarkan menjadi magnet kuat bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi kekayaan rasa dari Pantura.
Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat membangun jejaring antara industri kuliner, pemerintah, dan swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Wali Kota Pekalongan Ahmad Afzan Arslan Djunaid menegaskan pentingnya acara seperti ini dalam memperkuat industri kuliner daerah.
"Tujuan dari acara ini adalah untuk mempromosikan makanan khas sepantura dan membangun jaringan industri kuliner Pantura," tegasnya.
- Gelombang PHK Industri Tekstil Mampir Kota Pekalongan, Pemkot : Hanya Ada Satu Perusahaan
- Bakal Doa Bersama, Nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan: Semoga Masih Punya Hati Nurani
- Nasib Tragis Nasabah BMT Mitra Umat, Sholeh Meninggal di Saat Butuh Cairkan Simpanannya