Ratusan hektar area pertanian di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak hancur dan terendam banjir.
- Gangguan Mesin, Helikopter Milik TNI AD Mendarat Darurat di Blora
- Pemkot Semarang Evaluasi Perubahan Fungsi Lahan di Kawasan Semarang Atas
- Penumpang Kereta Api Terjebak Di Dalam Stasiun Kereta
Baca Juga
Selain merendam 1300 lebih rumah, banjir juga merendam 150 hektar area pertanian tanaman padi di Desa Prampelan. Hingga Kamis (5/1), ratusan hektar area pertanian tersebut berubah menjadi kolam.
Menurut Mukhlis (40), banjir yang terjadi sejak Sabtu (31/12/2022), merupakan air limpasan Sungai Seruni. "Ini sawah jadi kolam pemancingan. Sejak sabtu, semuanya rusak dan terendam banjir. Ada yang sudah sebulan ditanami padi juga," ujar Mukhlis.
Selain itu, seorang petani Desa Prampelan, Khanif (55), mengaku mengalami kerugian lebih dari 5 juta untuk satu hektar lahan pertaniannya. "Kemarin baru ditanami padi. Sudah sebulan, rusak akibat banjir," kata Khanif.
Sementara itu, Kepala Desa Prampelan, Muhammad Qoif, menyatakan, sebanyak 150 hektar area pertanian di Desa Prampelan, rusak akibat banjir. "Total area pertanian seluas 150 hektar. Ada sekitar 75 hektar yang sudah ditanami, dan 75 hektar proses tanam. Kalau kerugian mencapai milyaran rupiah," terang Kades Prampelan.
Hingga saat ini, para petani hanya bisa pasrah menunggu surutnya banjir yang menggenangi sawah mereka. Pompa air menjadi satu satunya harapan agar banjir di area pertanian mereka dapat surut.
"Kami berharap, pemerintah mengirim pompa besar untuk menguras air dari sawah," pungkas Qoif.
- HPN 2024 Semakin Memperkuat Sinergitas Antara Institusi Polri Dengan Awak Media
- Dapur Rumah Terbakar Gara-gara Masak Air
- BREAKING NEWS: Kebakaran Besar, 7 Mobil Pemadam Kebakaran Diterjunkan Ke Sambiroto