Baznas Kota Magelang menyalurkan Bantuan Biaya Pendidikan (BBP) sebesar Rp90.100.000. Adapun jumlah penerimanya 149 pelajar SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.
- Dinas Perikanan Beri Pelatihan Masak untuk Eks Napiter
- Kapolres Pemalang Pastikan Harga Migor Curah Sesuai HET
- Wali Kota Semarang Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude
Baca Juga
Ketua Baznas Kota Magelang, Ahmad Zainudin mengatakan, BBP kali ini merupakan pentasarufan periode II bulan Oktober 2023. Masing-masing anak SD mendapat Rp500.000, SMP Rp600.000, SMA Rp700.000 dan mahasisa Rp800.000.
"Tentu jumlahnya masih sangat kecil, namun begitu mudah-mudahan bisa bermanfaat dengan baik. Tidak dipakai untuk hal-hal yang tidak berguna. Semoga bisa mendukung keberhasilan pendidikan," harapnya, dalam acara yang digelar di Pendopo Pengabdian, Kamis (19/10).
Seluruh penerima, menurut Zainudin, sudah didasarkan data yang terverifiksi di tingkat kelurahan sehingga benar-benar berhak.
Pihaknya minta doa masyarakat agar para pemberi zakat/sedekah bersih jiwa dan hartanya. Selain itu, juga doa untuk Baznas agar selalu menjadi lembaga yang bisa mensejahterakan dan membantu menyalurkan zakat/sedekah kepada masyarakat sesuai aturan.
Sementara itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis meminta Baznas membentuk kelompok. Penerima BBP harus ada pengurusnya.
"Lalu bapak dan ibu (penerima bantuan) sedekah Rp500 per minggu. Namanya Jimpitan. Jangan berfikir sedekah itu hanya milik orang kaya," ujarnya.
Dia menyebut contoh, gerakan Jimpitan sudah berjalan di Masjid Ganten. Hasil jimpitan terkumpul mencapai hingga Rp12 juta. Dana tersebut dipakai untuk membantu biaya sekolah anak dari keluarga kurang mampu.
"Kemiskinan bisa turun karena ada kebersamaan, saling gotong royong. Target nol persen bisa tercapai, kalau kita saling sengkuyung," katanya.
Menurut Aziz, kemiskinan di Kota Magelang terus menunjukkan tren penurunan. Pada 2021 sebanyak 7,75 persen, pada 2022 sebanyak 7,1 persen dan pada 2023 turun menjadi 6,1 persen. Penurunan angka kemiskinan ini menjadu yang terbaik di Jawa Tengah.
Dia optimis akan menyelesaikan masalah kemiskinan pada 2024. Salah satunya dengan mengajak masyarakat dan seluruh stakeholder bergotong royong saling membantu.
- Meriahnya Lomba Baris Polisi Cilik di Batang
- Tingkat Konsumsi Ikan Rendah, Pemkab Sukoharjo Tebar 886 Ribu Benih
- Naik Pangkat, 10 Personil Lanud JB Soedirman Mandi Kembang